Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

7 Jenis Keju, Manfaat Keju, dan Alasan Kenapa Keju Banyak Jenisnya

Awas salah pilih jenis kejunya, ya!

Keju merupakan produk olahan susu yang telah dikenal dan dikonsumsi oleh manusia selama berabad-abad. Selain memiliki berbagai rasa dan tekstur yang berbeda, keju juga mengandung sejumlah manfaat kesehatan yang signifikan.

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Manfaat keju

  1. Sumber nutrisi

    Keju mengandung berbagai nutrisi penting seperti kalsium, protein, fosfor, magnesium, vitamin A, vitamin B12, dan zinc. Kalsium adalah nutrisi kunci untuk kesehatan tulang dan gigi.

    Protein diperlukan untuk pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh. Vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah dan sistem saraf, sedangkan zinc mendukung sistem kekebalan tubuh.

  2. Sumber protein berkualitas tinggi

    Protein dalam keju mengandung asam amino esensial yang diperlukan tubuh untuk membentuk enzim, hormon, dan jaringan. Protein keju juga dianggap sebagai protein berkualitas tinggi karena mengandung semua asam amino esensial dalam proporsi yang dibutuhkan oleh tubuh.

  3. Sumber lemak sehat

    Meskipun keju memiliki kandungan lemak yang cukup tinggi, sebagian besar dari lemak tersebut adalah lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Lemak tak jenuh dalam keju, seperti asam lemak omega-3 dan omega-6, memiliki manfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.

  4. Kaya akan antioksidan

    Beberapa jenis keju, seperti keju cheddar dan keju mozzarella, mengandung antioksidan seperti vitamin A dan vitamin E. Antioksidan membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas.

  5. Bantu kesehatan tulang

    Kalsium dan fosfor dalam keju mendukung kesehatan tulang dan pencegahan osteoporosis. Kalsium adalah nutrisi penting untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang yang kuat, sementara fosfor berperan dalam membentuk struktur mineral tulang.

Berikut alasan mengapa keju memiliki banyak jenis

  1. Variasi bahan baku

    Keju dapat dibuat dari berbagai jenis susu, seperti susu sapi, susu kambing, atau susu domba. Setiap jenis susu memiliki kandungan nutrisi yang berbeda dan memberikan karakteristik rasa yang unik pada keju.

  2. Proses fermentasi dan pematangan

    Berbagai teknik fermentasi dan pematangan digunakan dalam pembuatan keju. Lamanya waktu pematangan dan kondisi lingkungan selama proses ini akan mempengaruhi tekstur, rasa, dan aroma keju.

  3. Kultur bakteri dan ragi

    Penggunaan berbagai jenis kultur bakteri dan ragi dalam pembuatan keju juga berperan dalam menciptakan variasi rasa dan tekstur. Setiap jenis kultur bakteri atau ragi akan menghasilkan keju dengan karakteristik yang berbeda.

  4. Tradisi lokal

    Keju sering kali dikembangkan dan diproduksi berdasarkan tradisi lokal di berbagai daerah. Masing-masing daerah memiliki teknik dan resep unik untuk pembuatan keju, sehingga menghasilkan berbagai jenis keju regional.

  5. Preferensi konsumen


    Permintaan dan preferensi konsumen juga mempengaruhi perkembangan keju. Produsen menciptakan berbagai jenis keju untuk mengakomodasi selera dan kebutuhan pasar yang berbeda.

  6. Inovasi dan percobaan


    Industri keju terus berkembang dan berinovasi untuk menciptakan produk baru yang menarik. Percobaan dan penemuan baru sering kali menghasilkan jenis keju yang belum pernah ada sebelumnya.

Baca Juga: Perbedaan Susu Kental Manis dan Krimer, Yakin Sudah Paham?  

Jenis-jenis keju yang serupa tapi berbeda

1. Keju cheddar

ilustrasi keju cheddar (pexels.com/Ron Lach)

Keju cheddar adalah keju yang paling sering digunakan dalam berbagai hidangan. Rasa gurihnya yang khas dan teksturnya yang mudah dipotong membuatnya cocok untuk disantap langsung atau digunakan sebagai bahan utama dalam sandwich dan hidangan penutup.

Kelebihannya adalah keju yang baik untuk dipanaskan karena akan meleleh dengan baik, membuatnya cocok untuk hidangan panggang seperti lasagna, piza, dan hidangan panggang lainnya.

2. Keju mozarella

Ilustrasi pizza (pexels.com/Muffin Creative)

Keju mozzarella terkenal karena kemampuannya yang luar biasa untuk meleleh. Karena itu, keju ini sering digunakan sebagai topping pizza, digunakan dalam hidangan pasta seperti spaghetti bolognese atau lasagna, dan juga cocok untuk panini dan hidangan sandwich lainnya.

Nah, mozzarella memiliki tekstur yang lembut dan lembab ketika meleleh. Menjadikannya pilihan yang populer untuk hidangan yang membutuhkan lapisan keju yang kental dan lembut.

3. Keju parmesan

Ilustrasi keju parmesan (pexels.com/Dana Tentis)

Keju parmesan memiliki cita rasa yang kuat dan lezat sehingga sering digunakan sebagai bumbu pada hidangan seperti pasta, salad, dan sup. Kamu bisa menggulung atau menggoreskannya ke atas hidangan untuk menambahkan rasa gurih.

Kelebihan dari parmesan memiliki rasa yang unik, dan sedikit saja dari keju ini dapat memberikan banyak cita rasa pada hidangan.

4. Keju swiss

ilustrasi keju (pixabay.com/mariya_m_)

Keju swiss dikenal dengan tekstur berlubang yang khas. Keju ini biasanya digunakan dalam hidangan panggang seperti Reuben sandwich dan fondue swiss.
Rasa keju swiss yang lembut dan gurih, serta tekstur yang elastis ketika meleleh, membuatnya cocok untuk hidangan yang memerlukan lapisan keju yang mengalir.

5. Keju gouda

ilustrasi keju gouda (pixabay.com/PDPhotos)

Keju gouda memiliki rasa yang lembut dan kaya. Ini sering dijadikan camilan, dihidangkan bersama dengan buah-buahan, dan juga digunakan sebagai bahan dalam hidangan panggang dan hidangan saus.

Gouda adalah keju yang serbaguna dan dapat dipadukan dengan berbagai hidangan, baik yang manis maupun yang gurih.

6. Keju blue

ilustrasi keju blue (pixabay.com/PDPhotos)

Keju blue memberikan rasa unik dan berbeda pada hidangan, dengan sentuhan gurih dan pedas dari kultur bakteri yang membentuk bintik-bintik biru dalam keju.

Keju blue bertekstur lembut dengan bintik-bintik berwarna biru yang unik. Biasanya digunakan dalam salad, saus, hidangan daging, dan hidangan penutup seperti cheesecake.

7. Keju brie

ilustrasi keju brie (pixabay.com/PDPhotos)

Keju brie memiliki kulit luar yang lembut dan daging dalam yang krimi. Biasanya disajikan dengan roti, kue, atau buah-buahan sebagai hidangan penutup atau bagian dari hidangan hidangan pembuka.

Brie adalah keju yang lembut dan memiliki rasa yang kaya. Sehingga cocok sebagai hidangan penutup atau sebagai bagian dari sajian makanan yang mewah.

Sobat Yummy, pilihlah keju yang rendah lemak atau rendah garam jika kamu ingin menjaga asupan kalori dan garam. Perhatikan juga jumlah keju yang kamu konsumsi dalam sehari dan pastikan juga menyertakan berbagai sumber nutrisi lainnya dalam pola makan seimbang. 

Baca Juga: 8 Jenis Coklat beserta Kegunaannya, Pecinta Coklat Harus Tahu!

Bagikan: