Perbedaan Susu Kental Manis dan Krimer, Yakin Sudah Paham?
Mulai dari bahan hingga rasa
Serupa tapi tak sama, mungkin itu adalah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan perbedaan antara susu kental manis dan krimer.
Keduanya identik dengan rasa legit dan biasa dikemas dalam wadah kaleng. Memang, secara sekilas krimer kental manis juga berbentuk menyerupai susu kental manis.
Namun, ada sifat mendasar yang sangat berbeda di antara kedua produk tersebut, lho. Apakah kamu ingin mengetahuinya? Nah, simak terus untuk mendapat jawabannya.
1. Perbedaan dari segi komposisi
Berbicara tentang susu dan krimer kental manis, petunjuk utama perbedaan mereka bisa ditemukan dari penamaan keduanya.
Terlepas dari perdebatan tentang susu kental manis (SKM) yang sempat dianggap bukan produk susu, tapi itu tetap terbuat dari susu sapi. Bersama dengan gula dan pengawet, susu sapi segar atau susu bubuk diolah sedemikian rupa hingga jadi SKM yang kita kenal.
Sementara untuk krimer kental manis, belum pasti mengandung susu sapi di dalamnya. Dari segi bahan baku, krimer memiliki tambahan yang lebih kompleks bila dibandingkan SKM. Beberapa bahan tersebut adalah lemak atau minyak nabati, bubuk whey, laktosa, garam, dan karagenan.
Sebagian krimer juga ada yang terbuat dari susu bubuk skim, yakni jenis susu yang telah dihilangkan kandungan lemaknya. Sedangkan penggunaan jenis susu pada SKM umumnya berasal dari susu segar yang kaya akan lemak hewani.
Dengan demikian, kita bisa tahu kalau susu kental manis pasti tersusun dari susu, tapi untuk krimer belum tentu. Sekalipun keduanya terbuat dari susu, biasanya konsentrasi susu yang dipakai krimer kental manis lebih sedikit daripada SKM.
2. Perbedaan kandungan nutrisi
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI), produk susu kental manis harus mengandung minimal 6,5 hingga 9,5 persen protein serta minimum kadar lemaknya di angka 8 persen.
Sementara standar tersebut tidak diberlakukan pada produk krimer kental manis. Syarat pembuatan krimer kental manis hanya mengacu kebijakan Badang Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang mencampur susu, gula, dan minyak nabati hingga menghasilkan cairan kental. Dengan demikian, kandungan protein krimer biasanya lebih rendah dari susu kental manis.
Adapun bahan tambahan yang biasa dimasukkan ke dalam SKM adalah vitamin A, D, dan B3.
3. Perbedaan dari rasa yang dihasilkan
Dengan komposisi yang tidak jauh berbeda, baik susu maupun krimer kental manis memiliki citarasa yang legit. Namun, perbedaan keduanya bisa terletak pada variasi produk yang beredar di pasaran.
Di mana untuk SKM biasanya memiliki varian rasa plain (vanila) dengan warna putih, serta ada juga yang cokelat. Sementara untuk krimer kental manis yang tidak harus mengikuti standar tertentu lebih memiliki banyak kemungkinan untuk inovasi.
Saat ini sudah ada krimer kental manis dengan rasa keju, yang menambah varian vanila dan cokelat. Kekhasan yang hanya bisa dihasilkan oleh krimer adalah rasa gurih yang berasal dari tamabahan lemak nabati.
Baca Juga: 10 Manfaat Susu Almond untuk Ibu Hamil, Bantu Cegah Depresi
4. Perbedaan kegunaan
Keunggulan produk susu kental manis jika dibandingkan krimer adalah bisa dikonsumsi sebagai minuman susu. SKM bisa dilarutkan dengan air hangat atau air biasa lalu siap diminum. Meski nutrisinya tidak sebaik susu murni, tapi ini adalah salah satu kegunaan SKM yang punya padatan susu sebesar 20 persen.
Sementara untuk krimer kental manis pada dasarnya ditujukan untuk pelengkap berbagai makanan. Mulai dari olesan roti, bahan baku kue, toppingmartabak manis, campuran es buah, hingga pelengkap kopi.
Meski begitu, SKM juga sering dimanfaatkan dalam makanan penutup. Jadi, dari sisi kegunaan susu kental manis dan krimer memang biasa digunakan bergantian, kecuali untuk satu hal, yakni minuman susu.
5. Jadi, pilih mana?
Dari berbagai perbedaan yang ada, SKM dan krimer memiliki persamaan ciri identik berupa kandungan gula yang tinggi. Komposisi gula yang mencapai 43 hingga 47 persen itu bukan tanpa alasan.
Selain untuk memberi rasa manis, gula juga berfungsi sebagai pengawet yang mencegah terjadinya pembusukan. Sehingga baik susu maupun krimer kental manis memiliki umur simpan lama. Di mana kedua produk itu bisa tahan sampai setahun selama kemasan masih tertutup di suhu ruang.
Menentukan preferensi antara susu kental manis dan krimer akan kembali pada individu masing-masing. Orang yang menghindari konsumsi lemak hewani mungkin lebih mempertimbangkan krimer nabati. Sementara orang yang ingin mendapat rasa susu lebih kuat lebih tertarik ke SKM.
Perbedaan susu kental manis dan krimer bisa terlihat dari komposisi bahan baku, variasi rasa, kegunaan produk, hingga kandungan nutrisinya. Dengan mengetahui perbedaan-perbedaan itu, kamu bisa menentukan mana yang lebih cocok untuk digunakan sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Perbedaan Susu UHT dan Pasteurisasi, Kamu Harus Tahu