Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Kenali Perbedaan Temulawak dan Kunyit yang Berkhasiat untuk Kesehatan

Coba dijejerkan dan kamu bisa lihat bedanya

Temulawak dan kunyit adalah jenis tanaman rimpang beraroma khas yang berbagi kesamaan dari segi penampilan. Keduanya menghasilkan umbi berwarna kuning kecokelatan yang sekilas tampak mirip. Namun, saat dikenali lebih dekat ada beberapa hal yang bisa menjelaskan letak perbedaan kunyit dan temulawak itu. 

Terlepas dari perbedaannya, kunyit atau kunir maupun temulawak adalah bagian dari tanaman obat keluarga (TOGA) yang khasiatnya telah diapresiasi sejak lama.  

Lewat artikel berikut, kita akan merincikan faktor-faktor yang bisa membedakan antara kunyit dan temulawak.

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

1. Perbedaan temulawak dan kunyit berdasarkan jenis tanaman

ilustrasi temulawak (unsplash.com/dyah miller)

Rimpang (Rhizoma) adalah jenis tanaman dengan ciri batang yang membentuk umbi menjalar yang tumbuh di dalam tanah. Baik temulawak maupun kunyit termasuk jenis rimpang yang berada di keluarga Zingiberaceae dengan genus Curcuma

Perbedaan temulawak dan kunyit baru terlihat dari jenis spesies keduanya. Kunyit memiliki nama latin Curcuma domestica yang disebut sebagai Turmeric dalam bahasa Inggris. Kunyit ini berasal dari wilayah Asia Tenggara dan kemudian menyebar ke banyak negara, termasuk Indonesia. 

Di sisi lain, temulawak adalah spesies lain bernama Curcuma xanthorrhiza yang merupakan empon-empon asli Jawa, Indonesia. Oleh karena itu, penyebutan temulawak dalam bahasa Inggris adalah Javanese Turmeric.

Menurut Suharman dalam buku Tanaman Potensial Berkhasiat Obat, daerah penghasil temulawak yang paling menjanjikan adalah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

2. Perbedaan berdasarkan ciri fisik

ilustrasi kunyit (flickr.com/Robin)

Walau terlihat mirip, sebenarnya ada perbedaan temulawak dan kunyit yang cukup signifikan jika diamati lebih teliti. 

Misalnya, dari segi ukuran temulawak terlihat lebih besar dan berbentuk agak bulat. Sedangkan kunyit memiliki bentuk yang lonjong dan cenderung ramping. 

Warna kulit temulawak juga krem pucat dengan ruas garis yang tampak pudar. Sementara kunyit punya kulit cokelat yang lebih gelap dan ruas garisnya tampak tegas.

Lalu saat dilumatkan, kunyit akan memberikan warna umbi berupa oranye yang lebih tua. Di sisi lain temulawak hanya bisa menampilkan warna kuning cerah. 

Baca Juga: 8 Cara Ampuh Menghilangkan Bekas Kunyit di Tangan dengan Mudah

3. Perbedaan dari segi rasa serta aroma

ilustrasi jamu temulawak (unsplash.com/Mufid Majnun)

Ketika kunyit digunakan sebagai bahan untuk bumbu dasar kuning, rasa yang dihasilkan kunyit tidak akan merusak makanan. Kunyit hanya akan memberikan rasa getir dan lebih tawar dibandingkan temulawak. 

Sementara, temulawak terkenal dengan rasi pahitnya yang sangat kuat. Dengan alasan itu, jamu temulawak bisa terasa sangat "menyiksa" lidah. 

Namun, jika dilihat dari segi aroma keduanya berkebalikan. Saat kamu mendekatkan kunyit ke hidung, akan tercium aroma yang lebih menyengat dibandingkan temulawak. 

4. Perbedaan dari fungsi tradisional

ilustrasi kunyit (pexels.com/karlsolano)

Satu hal yang mengagumkan dari rempah-rempah ini adalah kandungan senyawa aktif yang bernama kurkumin. Kurkumin adalah zat yang menghasilkan warna kuning dan bertanggung jawab atas kandungan antioksidan serta antiperadangan.

Terlepas dari kesamaan itu, perbedaan temulawak dan kunyit bisa kita lihat dari fungsi tradisonal keduanya. Dengan konsentrasi warna oranye yang pekat, kunyit lebih umum digunakan sebagai bumbu dapur. 

Contoh masakan yang menggunakan kunyit sebagai pewarna alami adalah kari, opor, pindang kuning, dan lain-lain. Kunyit juga berperan penting dalam bumbu marinasi karena berperan menghilangkan bau amis atau tak sedap.

Sementara, di berbagai daerah di Indonesia temulawak terkenal sebagai bahan jamu yang berkhasiat dan tidak umum sebagai penyedap masakan. Salah bentuk kearifan lokal yang memanfaatkan khasiat temulawak adalah jamu cekok yang digunakan masyarakat Jawa untuk mengatasi anak yang susah makan. 

Menariknya, ramuan jamu yang dicekokkan ke mulut anak kecil juga mengandung kunyit. Tradisi yang diturunkan dari nenek moyang itu telah terbukti mampu meningkatkan berat badan anak, seperti yang dilaporkan studi dalam Jurnal Kesehatan Masyarakat tahun 2015. 

Manfaat temulawak dan kunyit untuk kesehatan

potret temulawak (flickr.com/Susanto)

Di samping perbedaan temulawak dan kunyit yang telah dijabarkan, keduanya memiliki kandungan nutrisi yang mirip.

Di mana dalam rimpang tersebut terdapat seratus macam senyawa seperti amilase, fenolase, lemak, pati, mineral, kurkuminoid, dan minyak atsiri. Senyawa tersebut terbukti efektif dalam meningkatkan daya tahan tubuh secara optimal, mengutip Health Benefits Times.

Kandungan antioksidan dan antiinflamasi dalam kurkumin adalah harta karun yang tersimpan di temulawak maupun kunyit. Dilansir laman Cancer Chemoprevention Research Center UGM, kurkurmin ini bermanfaat dalam membunuh kuman, mengatasi masalah pencernaan (kembung) dan menekan pertumbuhan sel kanker. 

Dilansir Cleveland Clinic, berapa penelitian global juga memaparkan bukti manfaat dari mengonsumsi suplemen kunyit atau temulawak, yang mencakup

Mengenali perbedaan temulawak dan kunyit bisa membantu kamu menggunakan keduanya secara optimal. Walau secara fisik mereka tampak mirip, tapi jika diamati lebih dekat kamu akan menemukan perbedaan yang cukup jelas. 

Terlepas dari perbedaannya, para ahli kesehatan sepakat bahwa nutrisi temulawak dan kunyit sangat bermanfaat. Hal ini patut kita syukuri karena nenek moyang mewariskan racikan jamu yang berkhasiat luar biasa. 

Baca Juga: 5 Cara Membedakan Jahe, Lengkuas, Kunyit dan Kencur

Bagikan: