Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Shallow Frying, Teknik Menggoreng Cepat dengan Minim Minyak 

Apa bedanya dengan menumis?

Teknik menggoreng adalah metode pemanasan kering (dry heat) yang mentransfer panas ke makanan tanpa melalui uap atau air. 

Beberapa teknik menggoreng yang terkenal di antaranya ada deep frying, shallow frying, dan pressure frying.  

Menggoreng dengan cara deep frying berarti membutuhkan sejumlah minyak yang melimpah. Sementara untuk shallow frying sendirimemiliki sifat memasak yang berkebalikan dari deep frying.

Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan shallow frying?

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

1. Pengertian shallow frying

ilustrasi shallow frying (pexels.com/RDNE Stock project)

Saat hendak membuat gorengan seperti bakwan jagung, kita membutuhkan wajan cekung yang bisa merendam adonan di dalam minyak panas. Kita mengenal teknik menggoreng tersebut dengan sebutan deep frying

Sementara untuk shallow frying yang berarti penggorengan dangkal, menggunakan wajan datar (frying pan) dengan jumlah minyak yang lebih terbatas.

Menurut Kisworo, T. D. dalam buku berjudul Basic Memasak Ala Chef, shallow frying adalah metode memasak makanan dalam jumlah sedikit, dengan lemak atau minyak yang dipanaskan lebih dulu dalam wajan ceper.

Di dalam shallow frying, wajan diisi minyak 1/3 sampai 2/3 sehingga makanan hanya terendam sebagian. Minyak biasanya dipanaskan sampai suhu sedang-tinggi untuk memasak cepat dan kecokelatan. 

Teknik shallow frying membutuhkan keterampilan dan perhatian untuk memastikan hidangan renyah dan juicy, tetapi tidak berminyak.

2. Teknik shallow frying

ilustrasi teknik shallow frying (pexels.com/RDNE Stock project)

Dilansir Delighted Cooking, penting untuk menjaga suhu minyak setelah membuatnya cukup panas. Ini juga mengharuskan kamu memakai jenis minyak yang memiliki titik asap tinggi, artinya dapat menahan panas tinggi sebelum terbakar.

Nah, rincian teknik shallow frying lain akan dipaparkan berikut, dengan menyadur buku bertajuk Teori Dasar Kuliner: Teori Dasar Memasak untuk Siswa, Peminat, dan Calon Profesional karya Tuti Soenardi dan Tim Yayasan Gizi Kuliner Jakarta.  

Prinsip dasar dan teknik shallow frying meliputi:

Baca Juga: 12 Teknik Memasak Profesional yang Wajib Diketahui!

3. Perbedaan antara teknik menumis dengan shallow frying

ilustrasi teknik menumis dalam masak (pexels.com/Kampus Production)

Di dalam dunia memasak, ada dua istilah yang berkaitan dengan teknik menumis. Metode pertama disebut saute dan yang kedua adalah stir fry.

Menumis dengan saute biasanya dilakukan sebagai bagian persiapan memasak, entah itu untuk mencokelatkan daging, memanaskan ikan yang telah dimasak, atau mencampur sayuran.

Sementara menumis dengan stir fry biasa ditemui dalam hidangan China, dengan perangkat wajan berukuran besar seperti wok. Lalu jenis wajan yang digunakan dalam teknik saute umumnya adalah frying pan, sehingga ini bisa membuat bingung dengan shallow frying

Meski sama-sama menggunakan sedikit minyak, perbedaan antara teknik menumis dengan shallow frying terletak pada ukuran makanannya.

Ketika menumis, bahan makanan disiapkan dalam potongan kecil dan seragam agar cepat matang secara merata. Sementara dalam shallow frying, ukuran makanan dibiarkan dalam potongan yang lebih besar, seperti fillet

Selain itu, hasil akhir masakan tumis cenderung sedikit berkuah karena tambahan air yang berfungsi sebagai saus. Sedangkan shallow frying menghasilkan makanan kering khas gorengan yang krispi. 

4. Contoh makanan shallow frying

ilustrasi contoh makanan shallow frying (freepik.com/timolina)

Teknik shallow frying pada dasarnya bisa digunakan untuk memasak berbagai hidangan, terutama untuk porsi tunggal. 

Shallow frying bisa digunakan untuk mengolah masakan berbahan daging, misalnya steik, olahan fillet ikan, hingga potongan bacon. Irisan daging 2,5 cm bisa dimasak dengan baik menggunakan teknik ini.

Pemanfaat shallow frying lain adalah pada aneka makanan yang dilapisi tepung roti, seperti chicken katsu, ebi furai, hingga nuget pisang. Makanan yang dibungkus seperti pangsit atau lumpia juga cocok digoreng dengan shallow frying, karena itu bisa merekatkan bungkus dengan isian secara maksimal. 

Olahan berbahan dasar telur seperti omelet juga tidak ketinggalan. Terutama jika telur dipadukan dengan bahan panekuk kentang, adonan akan lebih mudah dibentuk dengan metode shallow frying

Dengan memakai sedikit minyak dan mengatur suhu yang sesuai, shallow frying bisa memberikan hasil masakan yang krispi di luar serta juicy di dalam. Metode ini cocok untuk kamu yang ingin memasak dalam waktu singkat dengan porsi yang tidak besar. Jangan lupa pelajari teknik shallow frying agar hasil masakan sesuai harapan!

Baca Juga: ​4 Hal Penting dalam Menggunakan Teknik Grilling

Bagikan: