Cincau Hitam: Manfaat dan Cara Membuatnya, Segar untuk Buka Puasa
Kesegaran dan manfaat kesehatannya bisa didapatkan sekaligus
Cincau hitam merupakan ekstrak daun cincau atau yang akrab disebut daun janggelan. Tanaman ini banyak tumbuh di negara-negara Asia, termasuk di Indonesia. Selain cincau hitam, juga terdapat cincau hijau yang memiliki perbedaan pada jenis tanaman yang digunakan dan proses ekstraksi sari patinya.
Cincau kerap dijadikan pelengkap dalam berbagai minuman dan makanan. Kamu bisa menambahkan potongan cincau ke dalam beberapa jenis minuman seperti es kopi, es campur, bahkan es teh susu.
Menyantap es cincau di siang bolong, atau sebagai takjil buka puasa di bulan Ramadan, memang memberikan kesegaran di tenggorokan. Selain mendapatkan kesegaran, kita juga bisa mendapat beragam manfaat kesehatan. Apa saja manfaat dan bagaimana cara membuatnya? Simak informasi berikut untuk kenal lebih dekat dengan cincau.
Kandungan nutrisi pada cincau
Pada cincau hitam, terdapat kandungan energi, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, vitamin B1, vitamin C, dan air.
Sementara pada cincau hijau juga terdapat kandungan berupa: air, protein, karbohidrat, serat kasar, dan lemak. Senyawa lain yang terdapat pada cincau hijau juga meliputi: tannin, saponin, flavanoid, kalsium, kalsium, fosfor, vitamin A, vitamin B, klorofil, karatenoid, glikosida, siklein, kardioplegikum, tentradin, dimetil tentradin, terpenoid.
Semua kandungan nutrisi dan senyawa yang terkandung di dalam cincau, tentunya memberikan manfaat baik bagi tubuh.
Apa saja manfaat cincau hitam?
1. Mengandung antioksidan
Senyawa bioaktif pada cincau seperti klorofil, tentradin, sapinin, polifenol dan flavanoid dapat membantu menangkal sinar UV dan radikal bebas yang berperan sebagai antioksidan.
Kemampuan tersebut mampu menjaga daya tahan tubuh sehingga senantiasa terhindari dari beragam virus dan infeksi.
2. Mencegah diabetes
Fungsi antioksidan pada cincau memiliki peran lain yaitu menstabilkan gula darah di dalam tubuh. Gula darah yang terkendali akan menghindari kita dari risiko diabetes. Kandungan serat, terutama pada cincau hijau tidak diserap oleh tubuh sehingga tidak dapat memicu lonjakan gula darah.
3. Mencegah kanker
Kandungan antioksidan pada cincau masih punya manfaat lain yang berguna bagi tubuh. Efek sitotoksik pada cincau dapat mencegah perkembangan sel kanker serviks dan kanker hati.
Antioksidan seperti alkaloid, polifenol, karatenoid, dan klorofil dalam ekstrak daun cincau akan membantu mengendalikan H2O2 dan radikal bebas lainnya. Pada pasien kanker, terdapat peningkatan jumlah radikal bebas oleh inflamasi kronis, kemoterapi, atau dari aktivitas kanker itu sendiri.
4. Mengobati sakit tenggorokan
Saat radang tenggorokan, kita membutuhkan makanan yang nyaman ditelan dan meredakan efek nyeri dan panas di tenggorokan. Cincau merupakan solusi yang bisa kamu pilih untuk dikonsumsi dalam mengatasi hal ini.
Kandungan vitamin pada cincau, serta kesegarannya dapat menurunkan temperatur pada ujung saraf tenggorokan. Sehingga membantu mengurangi rasa panas dan nyeri.
5. Menurunkan tekanan darah
Kandungan flavanoid pada cincau dapat berperan aktif dalam menurunkan tekanan darah melalui mekanisme kerja simpatolitik. Manfaat ini bisa kamu rasakan diiringi dengan mengubah gaya hidup dan pola makan. Caranya dengan memperbanyak aktivitas fisik dan mengonsumsi sayuran, buah-buahan, dan mengurangi makan makanan asin.
Baca Juga: 4 Cara Simpel Membuat Salad Buah yang Enak dan Praktis
Perbedaan cincau hitam dan cincau hijau
Selain cincau hitam, juga terdapat cincau hijau. Perbedaan keduanya terletak pada tanaman yang digunakan dan proses ekstrasinya.
1. Tanaman
Cincau hitam terbuat dari daun Mesonapalustris, yang lebih banyak tumbuh di dataran tinggi. Sedangkan cincau hijau terbuat dari tanaman rambat Cylea berbata myers dan tanaman perdu Premnaoblongifolia yang lebih mudah tumbuh di daratan rendah.
Tanaman cincau hijau biasanya dapat ditemukan tumbuh liar, terutama di semak belukar atau pinggiran hutan. Selain tumbuh liar, tanaman cincau juga banyak dibudidayakan mulai pada ketinggian 800 mdpl.
Cincau hitam tumbuh sebagai tanaman rambat atau melilit. Daunnya berbentuk hati dengan permukaan bawah berbulu halus dan permukaan atasnya berbulu kasar.
Seluruh sisi daunnya bergerigi dengan ujung yang lancip. Bentuk ini mirip seperti daun mint, namun dengan ukuran yang lebih besar.
2. Proses ekstrasi
Cincau hitam diekstrasi dari tanaman janggelan yang sudah dikeringkan, beserta akarnya. Sementara, cincau hijau tidak perlu melalui proses penjemuran dan dapat langsung diproses dan hanya diambil dari daunnya saja.
Resep dan cara membuat cincau hitam
Bahan utama:
- 200 gram daun janggelan kering
- 2 liter air
- Kristal abu qi atau NaOH
- 3 sdm tepung tapioka
Alat dan perlengkapan:
- Kompor
- Saringan
- Loyang atau cetakan
- Wadah
Cara memasak:
- Cuci daun cincau kering hingga bersih.
- Masak air hingga mendidih dan masukkan daun cincau kering.
- Masukkan kristal abu qi untuk mengeluarkan zat pati pada ekstrak daun cincau.
- Jika zat pati sudah keluar, saring hingga terpisah dari daunnya dan diamkan hasil saringan sejenak.
- Campurkan dengan tepung tapioka kemudian rebus kembali dan aduk rata.
- Jika sudah, pindahkan ke loyang atau cetakan dan biarkan dingin hingga jeli terbentuk.
- Masukkan ke kulkas hingga set.
- Jika sudah, kamu bisa menambahkan cincau sebagai pelengkap berbagai minuman, dessert, atau takjil berbuka.
Itu dia manfaat dan cara membuat cincau hitam yang bisa kamu gunakan sebagai pelengkap dessert. Menyantapnya di siang bolong atau sebagai teman buka puasa di bulan Ramadan, memang sangat pas untuk melepas dahaga, ya. Apalagi jika ditambah dengan es, yummy!
Baca Juga: 15 Resep Minuman yang Cocok untuk Lebaran, Segar dan Nikmat!