Si ungu yang kaya nutrisi
Pernah gak kamu bertanya-tanya, kalau rasa taro terbuat dari apa? Minuman dengan cita rasa yang unik ini ternyata berbahan dasar salah satu umbi khas Asia, yaitu talas. Rasanya terkadang juga dibilang mirip dengan rasa ubi jalar, karena sama-sama memiliki rasa yang manis dan cocok digunakan sebagai bahan dasar makanan maupun minuman.
Talas merupakan umbi yang dapat menyerap rasa lain dengan cepat, inilah yang menjadi alasan kenapa talas bisa jadi serbaguna! Nah, di Indonesia sendiri taro sudah dipakai untuk banyak hidangan, salah satu yang sangat populer adalah taro bubble tea, siapa yang suka bubble tea rasa taro?
Kalau kamu salah satu penggemar rasa taro, kamu harus tahu beberapa fakta mengenai pembuatan taro melalui artikel di bawah ini.
Talas adalah umbi-umbian yang tertanam di bawah tanah dan berasal dari tumbuhan yang disebut dengan Colocasia esculenta L. Tumbuhan ini memiliki bentuk yang unik, yaitu daun besar berbentuk hati.
Nggak cuma itu, rasanya mirip seperti kentang, tetapi sedikit manis ini, membuat talas menjadi populer di seluruh dunia. Hingga saat ini, muncul berbagai cara mengolah taro atau talas yang pastinya lezat!
Talas menjadi salah satu tumbuhan budidaya yang ada di dunia dan sangat sering dikonsumsi hingga saat ini. Nah, tumbuhan ini biasanya terdapat di daerah tropis, seperti India Selatan dan Asia Selatan.
Namun, semakin berkembangnya zaman, akhirnya tumbuhan ini juga dibudidayakan di seluruh dunia, beberapa negara yang berhasil membudidayakan tumbuhan ini adalah Hawai’i, Venezuela, Brasil, hingga Mesir. Bahkan negara China mampu memproduksi taro sebanyak 1,9 ton per tahun, lho!
Selain terkenal dengan nama taro, umbi-umbian ini juga terkenal dengan beberapa nama lain, seperti yu-tou (芋頭), arrowroot (kolkas), eddoe, toran (토란), saitomo (里芋), phueak (เผือก), gabi, dan khoai mn.
Tahukah kamu? Ternyata warna ungu khas taro di produk pasaran bukan warna asli dari taro, lho! Kalau begitu, apa ya warna aslinya? Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, akar talas seringkali berwarna merah muda, putih, atau abu-abu muda, bukan ungu.
Talas sering kali disamakan dengan ubi ungu, tapi tentu kedua umbi-umbian ini sangat berbeda, seperti kulit talas yang lebih keras dan kasar, bentuk taro yang cenderung lebih lonjong, dan rasa taro yang lebih hambar dibandingkan ubi ungu yang cenderung manis. Lalu dari mana warna ungu taro berasal?
Warna ungu taro yang sering kita lihat di makanan maupun minuman ternyata berasal dari pewarna makanan tambahan. Tentunya penambahan pewarna makanan ini ditujukan agar makanan yang disajikan lebih menarik, tapi tentu tidak mengubah rasa uniknya!
Selain memiliki rasa dan warna yang unik, taro juga ternyata kaya dengan nutrisi, lho! Umbi-umbian ini memiliki kandungan potasium, serat, dan vitamin E yang tinggi. Tentunya kandungan ini bisa kamu rasakan jika memakan taro saat dimasak dengan cara yang benar.
Jika dibandingkan dengan ubi jalar, taro memiliki kandungan potasium yang lebih banyak. Selain itu, kandungan potasium pada taro ini juga didukung dengan adanya magnesium dan vitamin B yang membuat umbi-umbian ini lebih sehat untuk kamu konsumsi sehari-sehari.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, taro terbuat dari berbagai sumber nutrisi yang dapat menyehatkan tubuh. Umbi taro atau talas yang belum diolah hampir tidak mengandung lemak dan banyak pati, karena itu umbi ini juga bisa kamu andalkan untuk jadi sumber energi.
Jika dilihat dari nutrisi yang terkandung di dalam taro, umbi-umbian ini bisa kamu gunakan untuk mengurangi resiko penyakit kardiovaskular, mengatur berat badan, dan memberikan asupan antioksidan untuk melindungi sel-sel yang ada pada tubuhmu. Selain itu, taro yang memiliki rasa yang agak hambar ini juga bisa dikonsumsi oleh para penderita diabetes.
Ternyata rasa taro terbuat dari kandungan yang sehat banget ya! Tapi semua kandungan nutrisi ini akan tubuh kamu terima jika tidak menambahkan bahan lainnya secara berlebihan, khususnya gula.
Selain manfaatnya bagi kesehatan, taro juga populer berkat rasanya yang unik banget. Semakin cinta, gak, dengan rasa taro?