Siapa yang suka makan seblak?
Melansir IDN Times, Rusmiati, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Pelindungan Kebudayaan pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), menyatakan bahwa seblak sebenarnya telah ada sejak lama dan tetap menjadi favorit masyarakat hingga saat ini.
Rusmiati melanjutkan, seblak telah menjadi bagian dari tradisi kuliner masyarakat Garut. Makanan yang terbuat dari kerupuk basah yang diolah dengan cara dimasak dan ditumis dengan bumbu rempah-rempah khas ini masih dijaga dengan baik oleh masyarakat dan terus mengalami perkembangan.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa seblak memiliki sejarah panjang dalam budaya masyarakat Garut dan telah menjadi bagian integral dari kehidupan kuliner di wilayah tersebut.
Meskipun telah ada sejak lama, seblak tetap populer dan disukai oleh banyak orang, mengindikasikan keberlanjutan dan daya tarik rasa dari makanan ini. Keunikan dan cita rasa khas seblak dengan bumbu rempah-rempah telah membuatnya bertahan dan berkembang seiring berjalannya waktu.
Seblak menjadi salah satu contoh kuliner tradisional yang berhasil terjaga, melestarikan, dan terus menarik minat masyarakat. Termasuk menjadi sajian yang populer di berbagai daerah di pulau Jawa bagian barat.
Sejak sekitar tahun 2000-an, seblak mulai menjadi tren kuliner yang terkenal di Bandung. Namun, diduga seblak memiliki pendahulu di daerah Garut dan Cianjur Selatan sejak zaman sebelum kemerdekaan yang disebut dengan nama Kurupuk Léor, karena memiliki tekstur yang lembut dan kenyal.
Konon, makanan ini muncul sebagai reaksi atas krisis pangan yang melanda selatan Parahyangan akibat penjajahan, meskipun catatan sejarah mengenai asal-usul kuliner Kurupuk Léor masih belum jelas.
Kini, seblak telah menjadi makanan jajanan jalanan yang sangat populer di berbagai kalangan masyarakat, terutama di wilayah barat Pulau Jawa. Seiring dengan tren makanan tradisional dan kaki lima yang semakin berkembang, seblak mengalami perkembangan menjadi hidangan modern yang berhasil menarik banyak perhatian.
Makanan kenyal yang khas ini memiliki cita rasa pedas yang menyegarkan dan ditawarkan dalam berbagai variasi rasa dan tambahan bahan, serta dikemas dengan menarik untuk penjualan.
Baca Juga: Resep Seblak Cobek atau Seblak Coet Viral ala Rafael Tan, Ngeunah!
Seblak kering adalah jenis seblak yang memiliki tekstur kering dan renyah, mirip dengan basreng atau bakso goreng. Bahan dasar kerupuk diolah dengan berbagai bumbu pedas untuk memberikan cita rasa yang menggugah selera.
Proses pembuatannya melibatkan merebus kerupuk hingga mengembang, kemudian diberi bumbu-bumbu seperti bawang putih, bawang merah, cabai, garam, dan rempah-rempah lainnya. Seblak kering ini sering dijadikan sebagai camilan atau jajanan ringan yang nikmat untuk dinikmati di berbagai kesempatan.
Seblak basah adalah variasi seblak yang disajikan dengan kuah, sehingga memiliki tekstur yang lebih lembut dan berair. Ada berbagai macam jenis seblak basah dengan variasi isi dan bumbu kuah yang berbeda-beda.
Beberapa contoh seblak basah antara lain:
Bahan utama:
Bumbu halus:
Cara memasak:
Agar seblek bisa diusulkan sebagai warisan budaya, terdapat berbagai persyaratan yang harus dipenuhi. Mulai dari sejarah seblak hingga bukti fisik disertai saksi yang menguatkan bahwa seblak lahir dari warga pribumi.
Karena itu, profil seblak masih dipelajari hingga menemukan kejelasan. Wah, semoga ada kabar baik, ya!