6 Buah yang Dilarang untuk Program Hamil, Hindari Ya!
Termasuk nanas dan anggur, lho~
Program hamil adalah fase penting dalam kehidupan seorang wanita, di mana persiapan dan perhatian khusus terhadap kesehatan menjadi sangat penting. Makanan yang dikonsumsi memiliki dampak besar pada kesuksesan program hamil, dan ada beberapa buah yang sebaiknya dihindari.
Dalam artikel ini, Yummy App akan menjelaskan mengapa beberapa buah tertentu harus dihindari selama program hamil,
Nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil
Melansir Hallo Sehat, ibu hamil membutuhkan gizi yang memadai untuk tumbuh kembang sang janin. Berikut ini adalah nutrisi yang dibutuhkan.
- Protein
Protein penting bagi ibu hamil karena memperbaiki jaringan, sel, dan otot, serta meningkatkan suplai darah. Sumber protein termasuk daging, ikan, telur, susu, kacang, dan biji-bijian. Ibu hamil disarankan mengonsumsi 61–90 gram protein per hari, tergantung trimester kehamilan. - Karbohidrat
Ini mendukung metabolisme, mencegah kelelahan, dan memengaruhi perkembangan janin. Ibu hamil usia 19–29 tahun membutuhkan 385 gr di trimester pertama dan 400 gr di trimester kedua hingga ketiga. Ibu hamil usia 30–49 tahun membutuhkan 365 gr di trimester pertama dan 380 gr di trimester berikutnya. - Lemak
Lemak digunakan untuk pertumbuhan otot rahim, peningkatan volume darah, dan persiapan masa menyusui. Ibu hamil usia 19–29 tahun disarankan mengonsumsi sekitar 67,3 gr lemak per hari, sedangkan ibu hamil usia 30–49 tahun memerlukan sekitar 62,3 gr lemak per hari. - Serat
Serat mendukung kesehatan pencernaan, mengatasi sembelit, dan memadatkan feses. Makanan seperti sayuran berdaun hijau, oatmeal, dan kacang-kacangan seperti almond adalah sumber serat yang baik.
Ibu hamil usia 19–29 tahun memerlukan 35 gr serat di trimester pertama dan 36 gr di trimester kedua serta ketiga. Ibu hamil usia 30–49 tahun membutuhkan 33 gr serat di trimester pertama, dan 34 gr di trimester kedua dan ketiga. - Zat besi
Zat besi penting bagi ibu hamil karena mendukung pasokan darah yang diperlukan oleh tubuh dan janin dan membantu mencegah anemia serta risiko bayi lahir prematur dan berat badan lahir rendah.
Ibu hamil usia 19–49 tahun memerlukan 9 mg zat besi di trimester pertama dan 18 mg di trimester kedua hingga ketiga. Sumber zat besi termasuk daging tanpa lemak, ayam, ikan, kacang merah, sayuran hijau, dan vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi, tetapi hindari mengonsumsi zat besi bersama makanan tinggi kalsium karena dapat menghambat penyerapan.
1. Tomat kaleng
Permasalahan pada kemasan kaleng seperti tomat adalah adanya potensi paparan Bisphenol A (BPA). BPA adalah senyawa kimia yang sering digunakan dalam pembuatan plastik polikarbonat dan lapisan pelindung pada kemasan makanan dan minuman.
Paparan berlebihan terhadap BPA telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, terutama pada perkembangan janin, bayi, dan anak-anak.
2. Pepaya muda
Pepaya adalah buah yang mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin C, vitamin A, serat, dan enzim pencernaan yang disebut papain.
Namun, pepaya, terutama yang masih muda dan belum matang, mengandung lateks dan enzim papain dalam jumlah yang lebih tinggi. Lateks dan papain dapat memiliki efek yang berpotensi berbahaya pada kehamilan, terutama pada kehamilan muda.
Baca Juga: 10 Resep Camilan Sehat untuk Ibu Hamil, Lezat dan Bernutrisi!
3. Nanas
Nanas merupakan buah yang mengandung enzim bromelain, yang dapat memiliki efek yang potensial berbahaya pada kehamilan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Di mana bromelain adalah enzim yang dapat memengaruhi tekstur serviks dan memicu kontraksi rahim.
Khususnya, pada tahap awal kehamilan, serviks yang masih perlu tetap dalam keadaan tertutup untuk melindungi janin dapat terpengaruh oleh bromelain. Di mana dapat menyebabkan kontraksi dini dan bahkan potensial mengakibatkan keguguran.
4. Anggur
Konsumsi anggur dalam jumlah berlebihan oleh beberapa orang dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Ini mungkin terkait dengan kadar gula alami yang tinggi dalam anggur, yang pada gilirannya dapat memengaruhi produksi insulin dan hormon lainnya. Ketidakstabilan hormon dapat berdampak negatif pada kesehatan umum, termasuk sistem reproduksi.
5. Buah-buahan yang dibekukan
Ketika buah dibekukan dalam waktu lama, komposisi nutrisi dalam buah-buahan tersebut bisa mengalami perubahan. Ini disebabkan oleh proses oksidasi dan degradasi nutrisi yang terjadi saat buah disimpan dalam kondisi beku dalam jangka waktu yang lama. Akibatnya, beberapa nutrisi mungkin mengalami penurunan, seperti vitamin dan antioksidan yang penting untuk perkembangan janin.
Meskipun buah beku biasanya tidak menjadi racun bagi janin, penurunan nutrisi dan perubahan rasa dan kesegaran dapat membuatnya menjadi pilihan makanan yang kurang baik selama kehamilan.
Kehamilan adalah periode penting di mana asupan nutrisi yang baik sangat diperlukan untuk mendukung perkembangan janin yang optimal. Oleh karena itu, sebaiknya mengonsumsi buah-buahan segar yang lebih kaya akan nutrisi dan lebih segar.
6. Pisang mentah
Pisang mengandung senyawa yang disebut chitinase, yang mirip dengan senyawa yang ditemukan dalam lateks. Orang dengan alergi terhadap lateks dapat memiliki reaksi alergi terhadap makanan yang mengandung chitinase, termasuk pisang. Terutama bagi ibu hamil pengidap diabetes, lebih baik untuk dihindari.
Pada akhirnya, menjaga kesehatan selama program hamil adalah prioritas utama. Meskipun beberapa buah harus dihindari, itu tidak berarti kamu harus mengorbankan kenikmatan makanan.
Pilihannya melibatkan pemahaman akan apa yang baik untuk dirimu dan bayi, serta mengganti buah-buahan yang perlu dihindari dengan alternatif yang lebih aman.
Baca Juga: 8 Manfaat Air Kelapa Untuk Ibu Hamil, Adakah Bahayanya?