Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Apa Kaldu Jamur Totole Mengandung MSG? Yuk, Cari Tahu!

Kaldu jamur totole di ekstrak langsung dari jamur

Setiap masakan memang terasa lebih lezat saat ada penambahan penyedap micin atau MSG (monosodium glutamat) di dalamnya. Pasalnya, MSG merupakan zat adiktif sintesis yang dapat memberikan rasa gurih dan umami, sehingga masakan jadi nagih.

Tapi sekarang, mulai banyak masyarakat yang sadar, bahwa mengonsumsi terlalu banyak MSG akan berdampak pada resiko penurunan kesehatan. Maka dari itu, muncullah kaldu jamur totole yang digadang-gadang lebih menyehatkan dari MSG.

Sudah banyak masyarakat yang familiar dengan penyedap baru yang sedang naik daun ini. Karena disebut memiliki komposisi yang lebih sehat dari MSG, totole kini digunakan sebagai pengganti penggunaan MSG.

Lantas, apa benar kaldu jamur totole lebih sehat? Memangnya kaldu jamur totole tidak mengandung MSG? Yuk, cari tau serba-serbi kaldu jamur totole seperti rangkuman Yummy App berikut ini, agar kamu paham perbedaannya dengan penyedap MSG.

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Apa itu kaldu jamur totole?

ilustrasi masakan ditambah dengan kaldu jamur totole (pexels.com/dapur melodi)

Perlu Sobat Yummy tahu, dilansir dari Halosehat bahwa ternyata penyedap rasa berasal dari protein asam amino yakni asam glutamat yang secara alami terkandung pada daging sapi, kambing, unggas, hingga jamur. Sehingga kaldu jamur sendiri merupakan penyedap alami yang diekstrak dari beberapa jenis jamur, seperti tiram, shitake, dan merang.

Glutamat alami yang terkandung dalam jamur-jamuran ini lah mampu memberikan rasa gurih, sehingga masakan memiliki asin, manis, asam, pahit atau yang disebut sebagai rasa umami.

Maka dari itu dapat dikatakan bahwa, kaldu jamur yakni penyedap alami yang didapatkan dari jamur, dan bukannya penyedap dengan rasa jamur, seperti yang sebagian masyarakat kira. Sedangkan istilah totole sendiri sebenarnya merujuk pada merk dari kaldu jamur yang sedang beken akhir-akhir ini.

Baca Juga: Bone Broth: Rahasia di Balik Air Kaldu 

Kaldu jamur totole tidak mengandung MSG

ilustrasi kaldu jamur (unsplash.com/faran raufi)

Dampak buruk dari pengonsumsian terlalu banyak MSG sudah malang melintang dimasyarakat. Sobat Yummy juga sudah pasti banyak mendengar ocehan ibu mengenai “jangan banyak makan micin, nanti otakmu bisa lemot”.

Tapi efek sebenarnya dari berlebihan dalam mengonsumsi MSG menurut studi terbitan Indian Journal of Critical Care Medicine (2017), yakni dapat menyebabkan Chinese Restaurant Syndrome, dengan keluhan sesak napas, pusing kepala, keringat berlebihan, sakit perut, hingga kulit memerah.

Pertanyaan mengenai apakah kaldu jamur mengandung MSG, menjadi pertanyaan populer di kalangan masyarakat. Tapi tenang saja, kaldu jamur didapatkan secara alami dari jamur melalui proses fisik, mikrobiologi, hingga enzimatis. Sehingga rasa gurih yang didapatkan murni keluar dari jamur yang diolah, bukan karena penambahan MSG.

Kandungan kaldu jamur totole

ilustrasi penyedap rasa (pixabay.com/kropekk_pl)

Sesuai pernyataan dari jurnal terbitan Eksergi (2018), penyedap micin atau MSG eksis karena didapat dari proses sintesis kimiawi, tidak seperti kaldu jamur yang didapat dari bahan alami. Sehingga kandungan nutrisi keduanya jika dibandingkan akan terlihat sangat berbeda.

Tabel perbandingan nutrisi yang dilansir dari AKG FKM UI, menyebutkan bahwa kaldu jamur memiliki sejumlah nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, kalsium, kalium, zat besi, sodium, vitamin B1, B2, B3, B6, dan B12. Bahkan kandungan natrium per 2 gram kaldu jamur yakni 0 mg, sedangkan micin mengandung tinggi natrium hingga sejumlah 720 mg.

Micin juga tidak memiliki nutrisi spesifik kecuali kandungan zat kimia sintesis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, penyedap kaldu jamur totole terbukti lebih sehat dibandingkan dengan MSG.

Apakah sekarang Sobat Yummy sudah lebih paham mengenai kaldu jamur totole? Perlu diperhatikan saat akan membeli dan menggunakan kaldu jamur, ya. Karena penyedap tersebut sangat popular, sehingga banyak perusahaan yang membuat zat adiktif yang serupa, seperti adanya kandungan MSG yang berlabel rasa jamur. Maka dari itu, Sobat Yummy perlu cermati kembali komposisi ataupun tabel nutrisinya.

Baca Juga: Apa Boleh Makan Mie Setiap Hari? Bikin Gemuk hingga Malnutrisi!

Bagikan: