Perbedaan Susu UHT dan Pasteurisasi, Kamu Harus Tahu
Susu dengan proses olahan yang berbeda!
Susu adalah minuman bergizi yang diperoleh dari kelenjar susu mamalia dan bisa dikonsumsi oleh manusia. Sebagian susu diperoleh dari sapi perah, tapi ada juga susu yang bersumber dari kambing, kerbau, dan juga rusa.
Umumnya susu akan diproses terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Hal ini berguna untuk menambahkan nutrisi, menyesuaikan kandungan lemak, dan membunuh bakteri yang mungkin akan membahayakan tubuh.
Ada berbagai macam cara mengolah susu yang digunakan di dunia. Dua diantaranya yang paling populer adalah dengan cara di pasteurisasi dan ultra pasteurisasi (UHT).
Lantas, apa perbedaan susu UHT dan pasteurisasi? Simak informasi selengkapnya di bawah ini ya, sobat Yummy!
Apa itu susu UHT?
Ultra-high temperature atau UHT adalah susu ultra pasteurisasi yang dikemas dalam wadah dan sudah disterilkan. Susu dengan label UHT ini bisa dengan mudah kamu temui di swalayan dan kuat untuk disimpan beberapa bulan.
Sebagian besar susu akan melewati proses pasteurisasi standar, begitu juga dengan susu UHT. Susu UHT melewati proses ultra-pasteurisasi yang akan memanaskan susu menggunakan suhu hingga 280 °F selama 2 detik.
Apa kegunaannya? Sama seperti susu pasteurisasi, suhu panas akan membunuh bakteri dalam susu yang berbahaya bagi tubuh.
Suhu panas tinggi juga akan menghasilkan susu dengan umur simpan yang lebih panjang. Kemudian, susu UHT akan dimasukkan ke dalam wadah (kemasan aseptik) yang sudah disterilkan.
Umumnya, susu UHT bisa disimpan di suhu ruang selama kurang lebih 3 bulan. Setelah wadah sudah terbuka, susu UHT harus disimpan di suhu yang dingin dan bisa disimpan selama 7 hari.
Apa itu susu pasteurisasi?
Ketika kamu melihat deretan susu yang ada di swalayan, kamu pasti pernah melihat susu dengan label pasteurisasi. Apa sih susu pasteurisasi itu?
Susu pasteurisasi adalah susu yang sudah dipanaskan pada suhu 161 °F selama 15 detik atau 145 °F selama 30 menit. Metode pengolahan ini juga sering disebut dengan nama high-temperature short time (HTST). Tujuan utama dari pasteurisasi adalah untuk membunuh bakteri jahat yang ada pada susu.
Setelah melalui proses pasteurisasi, susu dikemas dalam kondisi bersih dan steril. Berbeda dengan susu UHT yang aman disimpan di suhu ruang, susu pasteurisasi harus disimpan di suhu kurang dari 45 °F. Susu pasteurisasi juga harus segera dihabiskan agar mendapatkan kualitas dan rasa terbaik setelah kemasan terbuka.
Di dalam susu pasteurisasi mungkin masih ada beberapa bakteri yang hidup dalam jumlah yang kecil. Bakteri ini dianggap tidak berbahaya dan tidak akan merusak susu selama susu dalam kondisi dingin.
Perbedaan susu UHT dan pasteurisasi
Apakah susu UHT dan pasteurisasi itu sama? Jawabannya adalah tidak. Susu UHT dan pasteurisasi sama-sama melalui proses pemanasan, namun UHT menggunakan cara yang lebih intensif.
Susu UHT melalui proses pemanasan dengan suhu tinggi agar susu yang dihasilkan aman dikonsumsi dan disimpan dalam waktu lama. Sedangkan susu pasteurisasi melalui proses tersebut agar susu aman dikonsumsi dalam kondisi dingin dan dalam waktu yang singkat.
Susu UHT dan pasteurisasi menggunakan suhu tinggi yang berbeda. Hal ini yang memengaruhi perbedaan rasa, warna, dan tekstur dari kedua susu tersebut.
Kedua susu ini umumnya sering digunakan di industri makanan. Perbedaan rasa dari keduanya bisa disesuaikan dengan selera.
Susu pasteurisasi memiliki rasa yang jauh lebih creamy dan rich. Sementara susu UHT memiliki rasa yang lebih stabil dan plain.
Mana yang lebih baik?
Pada umumnya kedua jenis susu ini memiliki manfaat yang sama untuk tubuh. Namun karena melalui proses pengolahan dengan suhu yang berbeda kedua susu ini memiliki nutrisi yang sedikit berbeda.
Susu UHT dipanaskan dengan suhu tinggi agar semua bakteri yang ada pada susu mati. Oleh karena itu, susu ini jauh lebih steril dibandingkan susu pasteurisasi.
Meski begitu, susu UHT juga tetap memiliki beragam nutrisi yang baik untuk tubuh. Kamu bisa memilih susu UHT jika ingin menyimpan susu lebih lama.
Sedangkan susu pasteurisasi tidak menggunakan suhu setinggi UHT. Oleh karena itu, susu ini masih menyimpan bakteri baik dan nutrisi alami dari susu murni.
Namun, yang perlu kamu perhatikan adalah susu pasteurisasi tidak bisa disimpan lebih dari 4 jam di suhu ruangan. Susu jenis ini harus disimpan di suhu dingin dan bertahan selama 5 hari saja. Kamu bisa memilih susu pasteurisasi jika ingin menikmati tekstur susu yang lebih kental dan rasa yang lebih creamy.
Itulah beberapa perbedaan susu UHT dan pasteurisasi yang penting kamu ketahui. Meskipun melalui proses yang berbeda, kedua jenis susu ini tetap kaya manfaat yang baik untuk tubuh. Semoga membantu!
Baca Juga: Agar Kualitasnya Tetap Terjaga, Berikut Cara Tepat Menyimpan MPASI