Kamu gak perlu khawatir lagi saat bepergian!
Menjadi seorang ibu memang tidak mudah, banyak sekali tantangannya. Khususnya untuk kamu yang memiliki bayi. Ketika bayi mulai memasuki usia 6 bulan misalnya, kamu harus mulai mempersiapkan makanan pendamping asi (MPASI). Hal ini tentu tidak mudah, banyak hal yang harus kamu pikirkan dan perhatikan. Mulai dari memilih makanan, memasak, hingga menyimpan makanan bagi si bayi.
Kamu bisa memilih MPASI instan maupun mengolah sendiri untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. MPASI instan dan yang diolah sendiri tentu berbeda daya tahannya. Karena biasanya bayi makan dengan porsi sedikit, sedangkan kamu menyiapkan porsi yang lebih banyak, penting untuk kamu tahu cara menyimpan MPASI agar nutrisinya tetap terjaga.
Pun ketika kamu ingin bepergian, kamu mungkin tidak ingin sibuk memasak MPASI lagi setelah pulang, dan hanya berniat menghangatkan MPASI yang sudah disimpan. Selain menghemat energi, menyimpan MPASI juga berguna ketika bayi membutuhkan makanan lebih cepat.
Oleh karena itu, berikut cara menyimpan MPASI agar awet, tidak terkontaminasi kuman, dan nutrisinya tetap terjaga bahkan ketika kamu bepergian!
Kebersihan peralatan yang akan digunakan dalam membuat maupun menyimpan MPASI arus benar-benar dijaga. Jangan sampai alat-alat tersebut terkontaminasi oleh kuman dan bakteri.
Cuci peralatan sebelum digunakan, dan pisahkan alat-alat yang akan digunakan untuk makanan mentah dan matang. Gunakan spons khusus untuk membersihkan peralatan khusus bayi. Kamu juga bisa pisahkan tempat untuk jenis makanan berbeda seperti misalnya kuah dengan jenis kaldu yang berbeda.
Dengan mengetahui jenis makanan apa yang bisa disimpan lebih lama, kamu bisa memilih menu-menu tersebut untuk dimasak ketika akan bepergian. Makanan yang dapat disimpan lebih lama juga ada yang bisa berubah warna dan rasa. Oleh karena itu pilihlah makanan yang ketika disimpan lama, makanan tersebut tidak berubah warna dan rasa.
Beberapa contoh makanan yang bisa kamu simpan dalam waktu lama karena tidak akan mengubah warna dan rasanya antara lain adalah brokoli, kembang kol, kacang hijau, wortel, kacang polong, persik, buah beri-berian, ubi, serta daging.
Sementara itu, contoh makanan yang apabila disimpan lama dapat mengubah rasa dan warnanya antara lain ada telur, nasi, kentang, tahu, buah-buahan seperti anggur, melon, pepaya, pir, dan lain-lain. Ada baiknya makanan jenis ini tidak disimpan terlalu lama dan bisa kamu masak hanya untuk porsi satu kali makan.
Setelah memasak MPASI dan suhunya masih panas atau hangat, biarkan terlebih dahulu agar suhunya turun sebelum disimpan. Hal ini berguna agar ketika makanan yang akan disimpan tidak mengalami perubahan warna dan rasa. Terutama saat akan dimasukkan ke dalam kulkas atau freezer.
Kamu bisa membagi MPASI ke dalam beberapa porsi kecil sebelum disimpan. Hal ini agar ketika makan, bayi bisa menghabiskannya dalam porsi sekali makan. Dengan begitu, tidak ada lagi sisa MPASI yang terbuang atau disimpan kembali.
Setelah membagi ke dalam beberapa porsi kecil, bisa kamu masukkan ke dalam kulkas maupun freezer untuk disimpan dan lebih tahan lama.
Baca Juga: 10 Resep Makanan Anak 1 Tahun untuk Penambah Berat Badan
Menggunakan wadah yang tepat juga bisa membuat MPASI yang akan disimpan menjadi tahan lama. Gunakan wadah kedap udara berbahan kaca atau plastik yang berukuran kecil agar lebih praktis. Selain itu, pastikan bahwa wadah yang kamu gunakan berlabel BPAfree. Tidak lupa untuk selalu membersihkan wadah sebelum maupun setelah digunakan dengan pembersih khusus peralatan bayi.
Agar tidak terlalu lama menyimpan MPASI, kamu perlu memberikan tanda tanggal pembuatan MPASI tersebut sebelum disimpan. Hal ini bertujuan agar kamu bisa memastikan kapan dan berapa lama makanan tersebut bisa disimpan. Terutama untuk makanan-makanan yang tidak bisa terlalu lama disimpan.
Setelah MPASI siap, kamu bisa simpan MPASI ke dalam kulkas dengan suhu 0-5 derajat Celcius. Pastikan untuk menyimpan MPASI terpisah dengan makanan lain terutama makanan mentah yang berpotensi mengontaminasi. Penyimpanan MPASI di bagian rak kulkas tidak boleh lebih dari 2 hari. Jika ingin lebih tahan lama, bisa kamu bekukan MPASI di dalam freezer.
Untuk kamu yang menginginkan penyimpanan MPASI yang lebih tahan lama, kamu bisa membekukannya di dalam freezer. Gunakan wadah kedap udara berbahan plastik dengan label BPAfree. Usahakan untuk tidak menggunakan wadah berbahan kaca agar tidak terjadi retakan yang membahayakan.
Dengan membekukan makanan, MPASI bisa tahan hingga beberapa hari bahkan bulan. Ini sangat cocok untuk kamu yang akan bepergian berhari-hari dan tidak mau repot memasak lagi dari awal. Cukup praktis, bukan?
Itulah beberapa cara menyimpan MPASI agar awet yang bisa kamu ikuti di rumah. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan diri, kebersihan peralatan, sebelum nantinya digunakan pada bayi. Dengan menyimpan MPASI yang sudah dimasak, kamu tidak perlu repot lagi ketika si kecil tiba-tiba lapar. Cukup menghangatkan MPASI yang sudah kamu siapkan, makanan pun siap disantap.
Semoga bermanfaat!
Penulis: Deden Usman Hafidi
Baca Juga: 7 Asupan Nutrisi dan Makanan yang Baik untuk Kebutuhan Gizi Ibu Hamil