Roti sourdough, juga disebut natural yeast, dihasilkan dari proses fermentasi menggunakan ragi atau bakteri alami. Dengan bahan dasar tepung terigu, air, dan garam, roti ini memiliki rasa dan aroma khas yang harum.
Proses fermentasinya yang lebih lama menggunakan ragi liar dan kultur bakteri asam laktat menciptakan tekstur berpori dengan rongga-rongga besar. Hasilnya adalah roti yang kenyal, gurih, dan alami.
Dengan sifatnya yang sehat dan otentik, roti sourdough menjadi pilihan menarik bagi pecinta kuliner yang ingin merasakan cita rasa yang berbeda dan autentik.
Kilas balik asal mula sourdough
ilustrasi sourdough (pexels.com/Silviu Din) Sourdough bermula ribuan tahun lalu ketika orang purba menemukan secara tidak sengaja bahwa campuran tepung dan air yang dibiarkan selama beberapa waktu akan berfermentasi dan menghasilkan roti yang lebih empuk.
Praktik pembuatan sourdough menyebar ke seluruh dunia melalui perdagangan dan migrasi manusia. Roti sourdough menjadi pilihan penting selama masa krisis pangan dan ikut berperan dalam zaman penambangan emas di California.
Meskipun ragi instan telah populer, sourdough tetap dicintai karena cita rasanya yang unik dan karakteristiknya sendiri. Tradisi sourdough berlanjut hingga saat ini karena fermentasinya memberikan manfaat nutrisi dan membantu mencerna gluten.
Baca Juga: Oatmilk Solusi untuk Dietmu: Nutrisi, Manfaat, dan Cara Buat
Perbedaan sourdough dengan roti biasa
ilustrasi sourdough (pexels.com/Cats Coming) 1. Dari segi tekstur
Roti sourdough:
- Rongga dan Struktur:
Roti sourdough memiliki tekstur yang lebih berpori dengan rongga-rongga besar yang terbentuk secara alami selama proses fermentasi.Kerak yang - Keras dan Tebal:
Roti sourdough memiliki kerak yang lebih tebal, keras, dan renyah karena proses fermentasi yang panjang. - Lebih Kering:
Tekstur roti sourdough cenderung lebih kering daripada roti biasa, terutama pada potongan bagian tengahnya.
- Tekstur Lebih Padat:
Roti biasa memiliki tekstur yang lebih padat dengan rongga-rongga yang lebih kecil, karena proses pembuatannya yang lebih cepat. - Kerak yang Lebih Lembut:
Roti biasa biasanya memiliki kerak yang lebih lembut dan tipis dibandingkan dengan roti sourdough. - Lebih Tahan Lama:
Karena tidak melalui proses fermentasi yang lama, roti biasa cenderung lebih tahan lama daripada roti sourdough.
2. Dari segi rasa
Roti sourdough:
- Rasa Asam:
Roti sourdough memiliki rasa asam yang khas, yang berasal dari kultur bakteri asam laktat dalam adonannya. - Lebih Kompleks:
Karena proses fermentasinya yang panjang, roti sourdough memiliki profil rasa yang lebih kompleks dan kaya dibandingkan dengan roti biasa. - Rasa Gurih:
Rasa gurih yang kuat juga dapat ditemukan dalam roti sourdough.
- Rasa Netral:
Roti biasa memiliki rasa netral yang lebih sederhana karena tidak melalui proses fermentasi yang sama. - Manis dan Lembut:
Roti biasa cenderung memiliki rasa yang lebih manis dan lembut dibandingkan dengan roti sourdough. - Tergantung Topping:
Rasa roti biasa sering kali lebih tergantung pada topping atau isian yang digunakan untuk memperkayanya.
Kandungan nutrisi sourdough
ilustrasi sourdough (pexels.com/Cats Coming) Melansir Departemen Agrikultur Amerika Serikat, dalam 100 gram sourdough, terdapat kandungan nutrisi sebagai berikut:
- Air: 20,6 gram
- Kalori: 319 kkal
- Protein: 13 gram
- Lemak: 2,14 gram
- Karbohidrat: 61,9 gram
- Serat: 3,1 gram
- Kalsium: 47 miligram
- Fosfor 126 miligram
- Zat besi: 3,87 miligram
- Kalium: 140 miligram
- Magnesium: 31 miligram
- Zinc: 1,05 miligram
- Tiamin (Vitamin B1): 0,427 miligram
- Riboflavin (Vitamin B2): 0,37 miligram
- Niacin (Vitamin B3): 140 mikrogram
- Vitamin C: 0,2 miligram
Berikut resep olahan sourdough ala Yummy App
1. Kue kamir
ilustrasi kue kamir (instagram.com/meeva_kitchen_cooking_baking) Kue kamir ini tidak perlu ditambahkan tape singkong, karena penggunaan sourdough menambah sedikit rasa asam adonan dan membuat adonan mengembang tanpa adanya ragi
Bahan-bahan:
- 175 gram tepung terigu
- 85 gram sourdough
- 80 gram gula pasir
- 1 butir telur
- 300 ml santan
- 1/2 sdt garam
- 1/4 vanili bubuk
- 3 sdm margarin, cairkan
- secukupnya meses
- secukupnya keju parut
Cara membuat:
- Pertama-tama, masukkan tepung terigu, gula, garam, dan vanili bubuk ke dalam wadah. Lalu, aduk hingga merata.
- Kemudian, masukkan telur dan sourdough.
- Tambahkan santan perlahan, aduk arata hiingga tidak ada yang bergerindil.
- Masukkan margarin cair, kemudian aduk lagi hingga merata.
- Tutup adonan dengan lap bersih, lalu biarkan hingga mengembang.
- Panaskan cetakan dan oles dengan margarin. Tuang adonan serta beri meses atau keju. Tutup adonan hingga matang merata.
2. Toast sourdough kacang merah keju
ilustrasi sourdough (instagram.com/fredandbutter) Bahan-bahan:
- 6 sdm bubur kacang merah
- 2 lembar roti sourdough creamcheese
- 1 butir telur
- 40 ml susu cair
- sejumput garam
- 3 sdm keju cheddar parut
- 1 sdm kental manis
- 1-2 sdm margarin
Cara membuat:
- Kocok telur lalu beri susu dan sedikit garam. Aduk rata.
- Celupkan roti sourdough creamcheese.
- Panaskan 1/2 sdm margarin (untuk satu roti)
- Kemudian, panggang roti hingga sedikit kecokelatan.
- Olesi dengan kental manis, lalu beri bubur kacang merah.
- Beri kaju parut dan toast sourdough kacang merah keju-mu telah siap untuk disajikan.
3. Sweet sourdough toast
ilustrasi makan bersama (pexels.com/fauxels) Bahan-bahan:
- 1 roti sourdough
- 1 sdt gula pasir
- 1/2 sdm margarin
- secukupnya kacang almond
- secukupnya kacang pistachio
- secukupnya madu
- 3 gram chia seeds
Alat dan perlengkapan:
- garpu
- piring
- sendok
- piring saji
Cara membuat:
- Pertama-tama, belah alpukat menajdi dua dan kerok 1/2 bagian. Masukkan dalam mangkuk lalu beri gula dan lumatkan dnegan sendok. Sisihkan.
- Panaskan margarin. Panggang sourdough hingga kedua sisinya kering.
- Cincang kasar kacang almond dan kacang pistachio.
- Pindahkan roti dalam piring. Tuangkan alpukat di atasnya lalu oles ke seluruh permukaan. Ratakan dengan garpu.
- Terakhir, taburi kacang cincang, chia seeds, dan bubuhkan madu di atasnya. Siap disajikan.