Mau usaha roti, kini tak harus modal besar
Memiliki usaha toko roti memang banyak menjadi impian bagi berbagai kalangan, terutama bagi kamu yang memiliki hobi baking. Tentunya, hal itu akan jadi mengasikkan ketika bisa menjadi kenyataan. Bermain dengan tepung dan menghiasnya menjadi cantik adalah kesenangan sederhana yang tak bisa dilupakan.
Meskipun begitu, terkadang kita harus tertampar kenyataan bahwa usaha toko roti harus memiliki modal yang besar. Kini, Sobat Yummy tidak perlu khawatir lagi. Karena Yummy akan memberikan kamu berbagai tips dalam mendirikan usaha roti, beserta perhitungan modalnya. Simak tips sukses dalam usaha roti di bawah ini.
Dalam membangun usaha roti, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kamu tidak salah langkah. Berikut adalah tips dalam membangun usaha toko roti!
Sebelum memulai membangun suatu bisnis, kamu harus membuat perencanaan sematang mungkin. Hal ini tentunya dilakukan agar kamu terhindar dari kerugian.
Kamu bisa memulai dari perencanaan modal, siapa yang mengelola, menggunakan sistem apa, roti yang ingin diproduksi, siapa target market kamu, analisis kompetitor, siapa yang ingin menjadi pemasok bahan-bahan, sampai dengan strategi pemasaran.
Pengetahuan tentang produk roti akan sangat dibutuhkan sebelum kamu memulai usaha toko roti. Hal ini akan menjadi sangat penting untuk mengetahui produk roti apa saja yang ingin kamu jual.
Tak hanya itu, kamu juga harus mengetahui teknik apa yang dipakai dalam membuat roti tersebut, peluang keuntungan, minat pasar, dan bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan. Dalam hal ini, kamu bisa menggunakan metode survei atau wawancara terhadap masyarakat sekitar.
Perhitungan modal tentunya akan menjadi aspek yang paling krusial dalam membangun usaha roti. Semua hal yang sudah direncanakan bisa saja gagal hanya karena kekurangan modal dalam pelaksanaanya. Di sini kamu bisa memulai dengan menganalisa biaya tetap maupun biaya operasional yang harus dikeluarkan setiap bulannya. Perhitungan modal yang dibutuhkan, akan Yummy jelaskan di bawah.
Menentukan lokasi akan menjadi hal yang sangat penting sebelum membuat suatu usaha. Disini, kamu harus mencoba untuk menganalisa lokasi yang ingin kamu gunakan untuk membangun usaha tersebut.
Namun, tidak perlu khawatir. Kamu juga bisa memulainnya dari rumah, kamu cukup menggunakan sistem PO atau menggunakan sistem penjualan online. Hal ini juga akan membantu kamu agar tidak terlalu memiliki banyak kerugian dalam membangun usaha roti.
Tentunya, kamu perna membeli suatu barang dikarenakan kemasannya yang lucu bukan?
Sama halnya dengan usaha roti. Kamu bisa menggunakan kemasan yang berbeda untuk menarik pelanggan. Kamu bisa memulainnya dengan mempertimbangkan logo, nama brand, warna, bahan dasar kemasan, bahkan bentuknya. Jangan lupa juga, untuk menyesuaikannya dengan target market kamu.
Tentukan harga jual dalam roti kamu. Dalam menentukan harga jualnya, kamu bisa memulainnya dengan menganalisa bahan, tingkat kesulitan, bahkan sampai kualitasnya. Semakin sulit dan berkualitas suatu roti maka semakin mahal harganya.
Kendatipun demikian, kamu juga tetap harus mempertimbangkan target market kamu dan bagaimana sekitarnya. Usahakan harga yang dibuat sesuai dengan harga roti yang biasanya ada di sekitar.
Dengan mempertimbangkan promosi, kamu bisa meningkatkan penjualan dengan sangat pesat. Dengan menggunakan promosi yang efektif, kamu juga bisa menghemat modal. Berikut adalah beberapa cara promosi yang bisa kamu lakukan:
Di sini, kamu bisa menggunakan cara promosi dengan menyebarkan selebaran, brosur, spanduk yang berisikan informasi mengenai toko roti kamu. Didalamnya bisa kamu jelaskan mengenai, alamat, jam buka, nomer yang bisa dihubungi, menu yang disediakan, perkiraan harga (mulai dari harga ...), logo, gambar roti, bahkan promosi jika ada.
Kamu bisa menggunakan relasi kamu untuk mempromosikan usaha roti kamu. Kamu bisa memulainya dengan mempromosikan di komunitas, arisan, PKK, atau acara kepanitiaan. Jika kamu memiliki teman atau relasi dengan followers yang banyak, kamu juga bisa membagikan beberapa sampel roti kamu secara gratis dan meminta untuk dipromosikan.
Jika menggunakan media sosial, kamu bisa memulai promosi di instagram, status whatsapp, maupun melalui base twitter. Menggunakan sosial media sebagai sarana promosi tentunya akan menghemat pengeluaran.
Jika kamu tidak menerapkan sistem Pre-Order atau sebagainya. Kamu juga bisa menggunakan cara dengan berkeliling menjual produk kamu. Kamu bisa menggunakan gerobak maupun sepeda keliling untuk menarik perhatian. Cara ini biasanya ampuh untuk memberikan pengenalan produk secara langsung ke masyarakat sekitar.
Jika kamu perna menghadiri pembukaan toko roti, maka biasanya kamu akan menemukan promosi atau banyak tester saat hari H toko dibuka. Biasanya, kamu bisa memberikan sampel atau tester di awal sebagai cara untuk mengenalkan produk kamu. Kamu juga bisa meminta saran atau kritik mengenai roti kamu sebagai bahan evaluasi.
Tentunya kamu menginginkan roti berkuliatas yang ingin kamu jual. Kamu bisa memulai dengan mencari beberapa toko bahan roti terbaik di sekitar kamu. Mulailah bernegosiasi mengenai harganya, biasanya semakin banyak barang yang ingin kalian beli semakin murah harganya. Jangan lupa juga, untuk memperhatikan kadaluarsa pada setiap produk bahan roti yang mereka jual.
Baca Juga: 18 Toko Bahan Kue di Jakarta Terlengkap dan Murah
Setelah semua tips di atas dilakukan, yang terakhir bisa kamu lakukan dengan memberikan service atau pelayanan terbaik kepada setiap pengunjungnya. Kamu bisa memulainnya dengan pelayanan yang ramah, fast respond, memberikan kartu ucapan terimakasih, bahkan promo bagi pelangan yang ingin ikut membagikan informasi produk kamu ke media sosial.
Sebelum kamu memulai untuk membangun usaha roti, kamu harus mempertimbangkan modal untuk merealisasikannya. Yuk, simak perkiraan pengeluaran yang kamu butuhkan untuk membangun usaha roti di bawah ini:
Perkirakan biaya untuk peralatan yang diperlukan seperti oven, mixer, timbangan, loyang, dan peralatan lainnya. Misalnya, oven sekitar Rp5 juta, mixer sekitar Rp3 juta, timbangan sekitar Rp500 ribu, dan loyang sekitar Rp500 ribu. Total biaya peralatan dapat mencapai sekitar Rp9 juta.
Perkirakan biaya untuk bahan baku seperti tepung, ragi, gula, mentega, susu, dan bahan-bahan lainnya. Hitunglah berapa banyak bahan yang diperlukan untuk produksi harian dan cari tahu harga per satuan. Misalnya, biaya bahan baku per hari sekitar Rp500 ribu
Ini termasuk biaya sewa tempat, listrik, air, gas, gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya. Hitunglah biaya bulanan untuk masing-masing aspek ini. Misalnya, biaya sewa tempat sekitar Rp2 juta per bulan, biaya listrik dan air sekitar Rp500 ribu per bulan, dan gaji karyawan sekitar Rp3 juta per bulan. Total biaya operasional bulanan dapat mencapai sekitar Rp5,5 juta.
Jika kamu berencana untuk melakukan promosi untuk memperkenalkan usaha roti kamu, tentukan anggaran untuk promosi seperti iklan online, brosur, atau promosi di media sosial. Misalnya, anggaran promosi sekitar Rp1.000.000.
Sisihkan juga dana untuk biaya tak terduga atau keperluan lain yang mungkin muncul dalam menjalankan usaha roti. Misalnya, biaya lainnya sekitar Rp1.000.000.
Jumlahkan semua biaya di atas untuk mendapatkan total modal awal yang harus dikeluarkan dalam memulai usaha roti. Misalnya:
Total Modal Awal = Biaya Peralatan + Biaya Bahan Baku + Biaya Operasional + Biaya Promosi + Biaya Lainnya
Total Modal Awal = Rp9.000.000 + Rp500.000 + Rp5.500.000 + Rp1.000.000 + Rp1.000.000
Total Modal Awal = Rp17.000.000
Baca Juga: 15 Ide Usaha Rumahan di Bulan Ramadhan, Pasti Cuan!
Perlu diingat bahwa angka-angka di atas hanya perkiraan dan biaya sebenarnya dapat berbeda tergantung pada lokasi, ukuran usaha, dan kebutuhan spesifik usaha roti kamu. Jangan lupa pula, untuk melakukan penelitian dan perencanaan yang lebih mendalam sebelum memulai usaha roti kamu.
Nantikan informasi mengenai resep roti, maupun wawasan kuliner lainnya di Yummy. Yuk, download sekarang!