Mulai makanan ringan hingga kerajinan tangan
Setelah puas berpelesir ke kota Serambi Mekah, saatnya mencari oleh-oleh khas Aceh untuk orang tersayang di rumah.
Kalau kamu sudah familiar dengan mi aceh, masih ada makanan khas lain yang wajib dicicipi. Tak ketinggalan ada pula kerajinan tangan dan barang unik yang patut dijadikan buah tangan.
Biar kamu gak kebingungan memilih, berikut rekomendasi oleh-oleh khas Aceh yang dirangkum Yummy App!
Keukarah atau kue karah adalah sejenis jajanan tradisional yang terbuat dari tepung beras. Sepintas memang terlihat tak beraturan, yang membuat sebagian orang menyebutnya seperti sarang burung.
Keukarah awalnya dikembangkan sebagai bagian dari upacara adat di Aceh bagian barat, tapi kini sudah dikenal menjadi oleh-oleh khas Aceh yang populer.
Tidak hanya bentuknya yang unik, cara membuat kue karah juga terbilang menarik. Adonan tepung beras yang dicampur gula pasir, akan ditaruh dalam batok kelapa yang digantungkan di atas wajan berisi minyak panas.
Lalu batok kelapa yang telah dilubangi bagian bawahnya diputar-putar, hingga cairan kental berhasil keluar. Selanjutnya digoreng satu per satu sampai kecoklatan dan tercium aroma karamel yang semerbak.
Karena rasanya yang manis dan teksturnya renyah, keukarah banyak diburu wisatawan. Umur simpannya yang mencapai berbulan-bulan juga cocok untuk dibawa ke tempat asal para pelancong.
Kalau kamu pernah makan kue bolu, pasti tidak akan sulit membayangkan kenikmatan jajanan tradisional ini. Kering di luar, tapi lembut di dalam.
Kue bhoi memiliki kesamaan bahan baku dengan kue bolu pada umumnya, baik dari segi rasa maupun tekstur.
Namun, kue bhoi ini tidak terlalu manis sehingga cocok untuk kamu yang ingin mencamilnya bersama kopi atau teh. Ada banyak variasi bentuk kue bhoi yang bisa kamu pilih, mulai dari ikan, bunga, daun, dan ragam lainnya.
Bagi masyarakat Aceh sendiri, kue ini biasa dijadikan sebagai pelengkap hantaran untuk acara besar seperti pernikahan. Membungkus kue bhoi pulang sebagai oleh-oleh khas Aceh sangat direkomendasikan, karna itu tahan lama dan sesuai selera banyak orang.
Nanggroe Aceh Darussalam juga punya masih memiliki kue tradisional yang dikenal dengan kue adee. Terbuat dari ubi, telur, gula, dan daun pandan untuk pewarna, adonan kue ini dipanggang sampai bagian luarnya kecoklatan.
Kue adee biasa dijual per loyang dengan harga mulai Rp40.000 untuk ukuran kecil. Salah satu kedai yang sering jadi rujukan wisatawan untuk membungkus oleh-oleh khas Aceh ini adalah Toko Kue Adee Kak Nah.
Berdiri sejak tahun 1982, ada dua varian kue adee yang bisa kamu pilih, yakni rasa tepung dan ubi. Keduanya sama-sama enak dan cocok jadi buah tangan yang berkesan.
Selain dipanggang dan digoreng, ada jajan tradisional asal Aceh yang dimasak dengan cara dikukus. Kue timphan ini memiliki dua versi bahan baku, yakni campuran tepung ketan dengan pisang atau labu yang telah dihaluskan.
Setelah adonan dibentuk di daun pisang, biasanya akan diisi oleh unti kelapa atau selai srikaya untuk memperkaya rasa manis. Lalu dikukus sampai matang.
Karena termasuk makanan basah, kue adee hanya bisa bertahan 1-2 hari. Ini cocok menjadi oleh-oleh khas Aceh untuk kamu yang ingin menyantapnya selama di perjalanan.
Berbeda dengan penampilan dodol pada umumnya, dodol ala Aceh ini dihias dengan cantik dalam nampan bundar yang besar.
Kue meseukat terbuat dari nanas yang dimasak dalam waktu lama dan dicampur gula untuk mendapatkan rasa legit. Sementara pengentalnya berasal dari terigu yang membuat makanan ini bertekstur kenyal.
Penyajian yang rapi dan indah pada kue meseukat ternyata memiliki filosofi mendalam, lho. Kue meseukat hanya ada di waktu istimewa seperti pernikahan atau ketika lebaran tiba.
Ukiran yang berbentuk aneka bunga itu dimaksudkan sebagai penghormatan tuan rumah pada tamu yang datang. Oleh sebab itu, meseukat dianggap menjadi kue nomor satu di antara kue tradisional di Aceh.
Meski tidak dijumpai di sembarang tempat, kamu masih bisa membawa kue meseukat untuk jadi oleh-oleh khas Aceh. Silakan berkunjung ke kawasan Lampisang, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, atau pusat oleh-oleh yang terkenal.
Dalam sekali lihat, kamu pasti hendak bilang kalau ini kembang goyang, kan?
Tidak salah memang, ini merupakan penganan sejenis kembang goyang atau kembang loyang. Namun, orang Aceh menyebut makanan ringan ini sebagai kue nyap.
Satu hal yang menjadikan kue nyap unik adalah tambahan irisan bawang mentah untuk menambah rasa gurih. Jika kembang goyang pada umumnya cenderung manis, kue nyap memiliki variasi untuk rasa pedas.
Kalau kamu penasaran, kamu bisa mencicipi kue nyap dengan membelinya di toko camilan khas Aceh.
Oleh-oleh khas Aceh yang jadi favorit wisatawan berikutnya adalah ikan kayu. Istilah kayu di sini bukan berarti terbuat dari pohon, lho.
Melainkan tekstur ikan tuna yang keras karena diolah dengan cara dikeringkan. Ikan kayu ini bisa tahan lama jadi sangat aman kalau hendak dibawa ke luar kota.
Terdapat berbagai olahan dari bahan baku ikan kayu. Salah satunya yang menyediakan paket siap masak, dengan bumbu instan di setiap kemasan.
Kamu bisa menikmat tumis ikan kayu dengan mengikuti saran penyajian. Cukup dengan harga mulai Rp25.000 kamu sudah bisa mencoba kelezatan ikan yang gurih dan tinggi protein ini.
Baca Juga: 13 Oleh-oleh Khas Kupang yang Populer dan Wajib Dibawa Pulang!
Oleh-oleh khas Aceh juga semakin merambah dari kategori lauk pauk. Selain dendeng dari daging sapi, Aceh juga memiliki varian dendeng daging rusa yang banyak diminati di sana.
Daging yang digepuk tipis dan dibumbui rempah-rempah, akan sangat pas dipadukan dengan nasi putih hangat. Pengolahan dendeng yang masih tradisional juga menonjolkan kearifan lokal yang berusaha menjaga cita rasa asli dendeng aceh.
Harga dendeng aceh mulai dibanderol Rp120.000 untuk kemasan isi 250 gram. Memberikan buah tangan dendeng daging rusa bisa dianggap unik oleh penerima, lho.
Kalau kamu sangat menyukai mi aceh, kamu mungkin ingin mempertimbangkan untuk mencoba membuatnya di rumah.
Namun, mi aceh yang terkenal karena rempahnya yang berlimpah dan cita rasa kuat tentu tidak mudah dibuat. Untuk itu, penemuan bumbu instan bisa jadi oleh-oleh khas Aceh yang memberikan kabar baik bagi penggemar mi.
Bumbu instan ini terdiri dari dua macam, bumbu kering dan bumbu basah. Bumbu yang basah cenderung lebih baik dalam memberikan kemiripan rasa yang identik dengan hidangan aslinya.
Terbuat dari ramuan rempah pilihan, tentu kamu tak perlu ragu dengan keotentikan bumbu yang dihasilkan penduduk lokal.
Sebagai catatan, meski bumbunya siap pakai kamu tetap perlu menyesuaikan resep mi aceh sedemikian rupa, agar mendapatkan rasa yang kamu idam-idamkan.
Selain mi aceh, sajian khas yang ikonik dari Aceh adalah kopinya. Salah satu penghasil kopi terbaik di dunia, dataran tinggi Gayo, mempunyai produk unggul yang dipasarkan dengan nama kopi aceh gayo.
Jenis kopi gayo sendiri adalah arabika, yang memiliki rasa kuat dan berciri khas. Perpaduan antara tingkat asam yang rendah, cenderung tidak pahit, dan meninggalkan sentuhan manis, membuatnya dinominasikan sebagai kopi arabika terbaik di dunia.
Kamu tidak perlu meragukan mutu kopi gayo, karena kualitasnya telah diakui melalui sertifikat fair trade certified dari organisasi internasional. Kenikmatan rasa dan aroma kopi gayo yang berkarakter juga membuat penggemar kopi susah berpaling.
Nah, dengan mempertimbangkan itu semua maka membeli kopi gayo sebagai oleh-oleh khas Aceh adalah langkah yang tepat. Kamu juga bisa memberikan buah tangan ini dengan bangga ke kolega atau keluarga, karena turut mendukung produk lokal yang dihargai secara global.
Kalau kamu berencana mencari oleh-oleh khas Aceh berupa barang, handbag ini patut dipertimbangkan. Tas berukuran sedang ini bisa jadi hadiah perjalanan terbaik bagi ibu, pasangan, atau juga kolega perempuan.
Terbuat dari kulit sintetis dengan motif yang beragam, kamu bisa memilih warna yang paling sesuai untuk orang yang kamu pikirkan.
Harga untuk tas tangan ini dipatok dari Rp150.000 dan bervariasi tergantung ukuran. Tas dengan ornamen warna emas ini mudah ditemui di toko suvenir, jadi kamu tidak akan mengalami banyak hambatan untuk memilih.
Tidak hanya Sumatera saja yang terkenal akan songketnya, Aceh juga punya kain tenun serupa. Kain songket khas Gayo biasanya terbuat dari kain katun dan memiliki warna dasar hitam yang elegan.
Untuk coraknya, kain ini dihias dengan bordir khas masyarakat Gayo yang penuh warna. Kesan sederhana dan anggun adalah penampilan yang didapat lewat kain songket ini.
Kain tenun tradisional ini sangat recommended dijadikan oleh-oleh khas Aceh, terutama bila kamu penggemar pakaian daerah.
Lekat akan kultur Islam, Aceh juga menghasilkan perlengkapan untuk melakukan ibadah salat. Mulai dari sarung yang kerap disebut ija kroeng, sajadah, hingga peci lobe, semuanya memiliki motif pintu khas Aceh.
Pilihannya sangat beragam dari segi warna dan desain, jadi kamu bisa leluasa mengambil keputusan. Oleh-oleh khas Aceh ini juga bisa digunakan secara multi fungsi, lho.
Selain untuk beribadah, sarung dan peci juga umum dipakai dalam acara tertentu di suatu komunitas. Jadi, cendera mata ini sangat cocok untuk kado.
Rencong adalah senjata tradisional dari Aceh yang berbentuk belati. Pusaka kebanggaan Aceh ini lambang dari kehormatan dan keberanian yang legendaris dari zaman kesultanan.
Kamu bisa turut mengapresiasi keragaman budaya di Nusantara dengan menyimpan miniatur rencong sebagai oleh-oleh khas Aceh.
Versi mini dari rencong ini banyak tersedia di pusat cendera mata. Harganya pun sangat bervariasi tergantung dari bahan baku pembuatannya. Jadi, kamu bisa menyesuaikan dengan dana yang kamu anggarkan.
Ada satu lagi oleh-oleh khas Aceh dari kategori aksesoris. Bros yang biasa disematkan di baju atau kerudung juga menjadi oleh-oleh khas Aceh dengan sentuhan motif unik.
Motif pintu aceh adalah desain ekslusif yang ditemukan di pusaka Raja Iskandar Muda dan diadaptasi oleh perajin pandai besi bernama Mahmud Ibrahim, ke dalam kerajinan tangannya.
Inspirasi motif tersebut dapat ditemukan di berbagai aksesoris, termasuk bros yang cantik dan elegan. Perhiasan untuk perempuan ini dijual dalam bentuk ecer dan grosir, dengan harga yang terjangkau.
Dari harga mulai Rp30.000, kamu bisa membungkus bros motif pintu aceh untuk jadi kenang-kenangan meninggalkan daerah istimewa ini.
Deretan rekomendasi oleh-oleh khas Aceh yang disebutkan adalah produk yang paling sering dilirik wisatawan. Beragam pilihan dari makanan ringan hingga barang bisa jadi alternatif untuk kamu pertimbangkan. Dari semua opsi yang ada, kamu tertarik yang mana, nih?
Baca Juga: 17 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Magelang, dari Makanan hingga Barang