Serupa tapi tak sama, sekarang kamu bisa membedakan jenisnya
Pasti tidak asing lagi bukan dengan minuman sehat yang satu ini? Yoghurt, atau juga sering dieja "yogurt", merupakan makanan fermentasi susu yang kaya akan nutrisi dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Yoghurt telah menjadi salah satu pilihan makanan populer di berbagai belahan dunia karena rasanya yang lezat dan kandungannya yang menyehatkan. Dalam artikel ini, Yummy App akan membahas berbagai macam jenis yoghurt dan manfaatnya bagi tubuh. Don't skip the point, ya!
Yoghurt alami adalah jenis yoghurt murni yang dihasilkan melalui proses fermentasi susu dengan bakteri baik, seperti Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
Proses fermentasi terjadi saat bakteri menguraikan laktosa (gula susu) menjadi asam laktat. Asam laktat ini memberikan rasa asam dan tekstur kental pada yoghurt.
Berbeda dengan yoghurt yang dikemas dengan tambahan gula, pewarna, atau bahan kimia lainnya, yoghurt alami tidak mengandung bahan-bahan tambahan tersebut. Ini menjadikannya pilihan yang lebih sehat untuk dikonsumsi, terutama bagi mereka yang ingin menghindari gula tambahan dalam makanan mereka.
Yoghurt rendah lemak merupakan salah satu jenis yoghurt yang diproduksi dengan menggunakan susu rendah lemak atau susu tanpa lemak. Proses pembuatan yoghurt ini mirip dengan yoghurt biasa, namun dengan mengurangi kandungan lemak pada susu yang digunakan.
Meskipun mengandung lebih sedikit lemak, yoghurt rendah lemak tetap kaya akan nutrisi dan probiotik.
Meskipun yoghurt rendah lemak memiliki banyak manfaat, tetap perhatikan label produk untuk memastikan tidak ada bahan tambahan yang tidak diinginkan seperti gula tambahan, pemanis buatan, atau pengawet.
Yoghurt rendah lemak yang mengandung lebih banyak gula daripada varian berlemak tinggi dapat mengurangi manfaat kesehatannya.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Yogurt untuk Salad Buah yang Enak
Yoghurt yunani atau greek yoghurt adalah jenis yogurt yang berasal dari Yunani. Jenis yoghurt ini telah menjadi populer di seluruh dunia karena teksturnya yang lebih kental dan kandungan nutrisinya yang lebih tinggi dibandingkan yoghurt biasa.
Proses pembuatan yoghurt yunani melibatkan tahap penyaringan yang menghilangkan sebagian air dan laktosa, sehingga menghasilkan konsistensi yang lebih kental. Yoghurt yunani memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan yoghurt biasa.
Yoghurt yang berasal dari Yunani dan Islandia bisa mengandung hingga dua kali lipat protein dari yoghurt biasa. Jenis yoghurt yunani hadir dalam berbagai varietas, termasuk yang kaya lemak, rendah lemak, dan tanpa lemak.
Beberapa merek juga menawarkan yoghurt yunani organik. Namun, perlu berhati-hati saat memeriksa daftar bahan, karena beberapa produsen menghindari proses penegangan tradisional dan hanya menambahkan pati atau pengental seperti jagung atau tapioka sebagai gantinya.
Baca Juga: Kenalan Yuk dengan Minuman Cocktail, dan Coba 8 Resep Cocktail Ini!
Yoghurt merupakan sumber kalsium dan protein yang baik. Namun bagi beberapa orang, terutama mereka yang intoleran terhadap laktosa, konsumsi produk susu bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung, diare, atau perut kram.
Laktosa adalah gula alami yang ditemukan dalam susu. Bagi orang dengan intoleransi laktosa, tubuh tidak dapat mencerna laktosa dengan benar karena kekurangan enzim laktase yang diperlukan untuk memecah laktosa.
Yoghurt, terutama varian yang telah mengalami proses fermentasi, dapat menjadi pilihan yang cocok bagi orang-orang yang intoleran terhadap laktosa.
Proses fermentasi mengurangi kadar laktosa dalam yoghurt secara alami karena bakteri probiotik dalam proses fermentasi mencerna sebagian laktosa dalam susu.
Ini berarti bahwa yoghurt mengandung lebih sedikit laktosa daripada susu segar. Selain itu, ada juga yoghurt khusus yang diproduksi khusus untuk orang dengan intoleransi laktosa.
Yoghurt ini mengandung enzim laktase tambahan yang membantu memecah laktosa dalam produk sebelum dikonsumsi. Dengan bantuan enzim laktase ini, orang dengan intoleransi laktosa dapat lebih mudah mencerna laktosa dalam yoghurt dan menghindari gejala yang tidak menyenangkan.
Yoghurt kedelai adalah alternatif jenis yoghurt yang populer bagi orang-orang yang tidak dapat atau tidak ingin mengonsumsi produk susu. Susu kedelai yang digunakan untuk membuat yoghurt berasal dari ekstraksi biji kedelai.
Proses pembuatan yoghurt kedelai mirip dengan yoghurt susu, yaitu dengan menginokulasi susu kedelai dengan bakteri probiotik yang baik untuk pencernaan.
Kandungan nutrisi dari yoghurt kedelai mirip dengan yoghurt susu, sehingga tetap menyediakan nutrisi penting seperti protein, kalsium, vitamin B, dan mineral lainnya.
Yoghurt kedelai khususnya adalah sumber protein yang baik, sehingga cocok bagi mereka yang ingin menjaga asupan protein tanpa mengonsumsi produk hewani.
Yoghurt kedelai juga mengandung probiotik alami yang sama dengan yoghurt susu, yang mendukung kesehatan saluran pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.
Jenis yoghurt yang terakhir adalah yoghurt almond. Yoghurt almond dibuat dengan menggunakan susu almond yang telah dicampur dengan bakteri probiotik yang sama seperti pada pembuatan yoghurt susu.
Proses fermentasi mengubah susu almond menjadi konsistensi yang mirip dengan yoghurt, dan membantu menghasilkan probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan.
Seperti yoghurt susu, produk yoghurt almond atau santan juga mengandung probiotik, termasuk bifidobacterium. Probiotik tersebut membantu meningkatkan kesehatan sistem pencernaan dengan menjaga keseimbangan mikrobiota usus, mengurangi gejala gangguan pencernaan, dan meningkatkan penyerapan nutrisi.
Baca Juga: Telur Asin: Sejarah, Cara Buat, Manfaat, hingga Resep Olahan
Bahan utama:
Cara membuat:
Bahan-bahan:
Alat dan perlengkapan:
Cara membuat:
Bahan-bahan:
Alat dan perlengkapan:
Cara membuat:
Nah, sekarang kamu sudah lebih tahu, kan, perbedaan antara yoghurt greek dan yoghurt kedelai, maupun dengan jenis yoghurt lainnya. Kamu bisa mulai rutin konsumsi yoghurt untuk mendapatkan manfaat baiknya. Tapi, tetap ingat batas konsumsi hariannya, ya.
Baca Juga: Perbedaan Susu UHT dan Pasteurisasi, Kamu Harus Tahu