Ternyata asalnya bukan dari Indonesia, lho
Telur asin adalah salah satu hasil olahan telur bebek yang diawetkan. Dengan rasa asin, tekstur khas, dan daya tahan lama, telur asin menjadi salah satu lauk populer yang mudah dijumpai di warung makan.
Dalam budaya Indonesia, telur asin juga memiliki tempat yang istimewa. Rasanya yang gurih dan asin sering kali menjadi tambahan yang lezat dalam hidangan-hidangan tradisional, seperti pepes tahu telur asin, udang goreng telur asin, dan lainnya.
Melansir IDN Times, telur asin berasal dari kebudayaan China yang kemudian dibawa oleh orang Tionghoa ke Brebes sekitar abad ke-18. Sejarah tentang telur asin dapat dilihat dari catatan Qimin Yaoshu atau Catatan Penting untuk Petani yang menceritakan tentang instruksi untuk merendam telur bebek dalam air asin selama sebulan untuk menciptakan telur asin.
Ternyata, telur asin juga merupakan salah satu hidangan yang disuguhkan di China, lebih tepatnya Kabupaten Gaoyou, sebagai kota ikon telur asin di sana. Hal ini dikarenakan daerah tersebut yang mampu menjadi produsen garam serta terdapat Danau Gaoyou, tempat untuk peternakan unggas air setempat.
Mulanya, fungsi telur asin sebagai sesaji untuk peribadatan sebagai simbol kesuburan bagi Dewa Bumi. Akan tetapi, pasca kemerdekaan, telur asin justru berperan dalam penguatan ekonomi karena telah marak dijualbelikan pada 1950-an di Brebes.
Itulah masa jayanya telur asin karena Brebes berada pada Jalur Daendels atau Pantura, jalur yang menghubungkan berbagai kota besar di Pulau Jawa. Sempat redup ketika tol Trans Jawa dibuka pada 2018, membuat pengusaha telur asin banyak yang gulung tikar di area Pantura.
Telur asin yang biasa disajikan pada piring di atas meja makan, memiliki manfaat yang luar biasa untuk kesehatan tubuh. Manfaat tersebut didapat dari kandungan nutrisi seperti asam amino, lemak tak jenuh, vitamin B kompleks, vitamin A, dan vitamin E. Nah, apa saja, sih, manfaatnya? Berikut penjelasannya!
Telur asin mengandung protein yang bisa memberikan manfaat dalam menurunkan tekanan darah. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi protein dalam jumlah yang tepat dapat membantu mengendalikan tekanan darah dan mencegah risiko penyakit terkait hipertensi.
Protein dalam telur asin, terutama yang terkonsentrasi di putih telur, memiliki efek hipotensif yang dapat menurunkan tekanan darah. Protein tersebut bekerja dengan memengaruhi kerja enzim renin, angiotensin dan aldosteron dalam tubuh. Enzim ini berperan dalam mengatur tekanan darah dengan cara mengendalikan konstriksi dan pelebaran pembuluh darah.
Telur asin mengandung zat besi yang dapat membantu dalam mengatasi anemia defisiensi besi. Anemia defisiensi besi terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi yang diperlukan untuk membentuk hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kurangnya zat besi dalam tubuh dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, pusing, sesak napas, dan kelemahan.
Telur asin mengandung zat besi non-heme, yaitu bentuk zat besi yang tidak berasal dari sumber hewani. Meskipun zat besi heme yang ditemukan dalam daging merah biasanya lebih mudah diserap oleh tubuh, zat besi non-heme dalam telur asin juga dapat memberikan manfaat yang signifikan.
Vitamin A pada telur asin memiliki peran kunci dalam pembentukan pigmen opsian, yaitu senyawa yang diperlukan oleh sel-sel penglihatan di mata untuk mentransmisikan sinyal cahaya. Tanpa cukup vitamin A, penglihatan malam atau penglihatan dalam kondisi cahaya rendah dapat terganggu, dan masalah seperti kebutaan malam atau xerophthalmia (kondisi mata kering) dapat terjadi.
Selain itu, vitamin A juga berperan dalam menjaga kesehatan jaringan mata dan sel-sel yang terlibat dalam penglihatan. Vitamin A membantu menjaga kelembaban dan elastisitas selaput lendir di mata, serta memperkuat sistem pertahanan mata terhadap infeksi dan iritasi.
Protein dalam telur asin dapat memberikan energi dan berperan penting dalam metabolisme tubuh. Protein adalah nutrisi yang esensial dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, serta berperan dalam banyak proses biokimia yang terjadi dalam tubuh, termasuk metabolisme.
Protein dalam telur asin terdiri dari asam amino yang diperlukan oleh tubuh untuk sintesis protein. Asam amino ini digunakan oleh tubuh untuk membangun dan memperbaiki sel, jaringan otot, enzim, hormon, dan sistem organ lainnya. Proses pemecahan protein menjadi asam amino yang lebih kecil juga memerlukan energi, yang berkontribusi pada peningkatan metabolisme tubuh.
Baca Juga: 7 Manfaat Telur Ayam Kampung, Ciri, dan Bedanya dengan Ayam Negri
Berdasarkan rekomendasi dari Yummy App, hanya dengan 5 langkah mudah kamu sudah bisa membuat telur asin dengan menggunakan garam. Berikut penjelasan lengkapnya!
Bahan utama:
Cara memasak:
Sangat mudah menyulap telur asin menjadi berbagai menu olahan ala rumahan. Simak langkahnya berikut ini.
Bahan utama:
Cara memasak:
Bahan utama:
Bahan saus:
Cara memasak:
Bahan utama:
Cara memasak:
Itu dia penjelasan terkait dengan telur asin dari sejarah singkatnya, manfaat bagi kesehatan, cara membuatnya dengan garam, hingga resep olahan telur asin. Akan tetapi, harap perhatikan pula pengonsumsian telur asin, terutama bagi kamu yang memiliki riwayat penyakit darah tinggi. Konsumsi secukupnya. Selamat mencoba!
Baca Juga: Resep Telur Gulung Anti Gagal ala Abang Kaki Lima