10 Makanan Pengganti Nasi untuk Diet Rendah Karbohidrat

Aman untuk orang dengan diabetes juga, loh

10 Makanan Pengganti Nasi untuk Diet Rendah Karbohidrat

penulis:

Dian Rahma Fika Alnina

Bagikan:

"Belum kenyang kalau belum makan nasi", 

adalah sebuah perspektif yang mengakar kuat di masyarakat Indonesia.

Pola pikir itu membawa kita susah meninggalkan nasi dalam pola makan sehari-hari. Sayangnya, kandungan indeks glikemik yang sangat tinggi membuat nasi putih menjadi faktor risiko penyakit diabetes-2. 

Meski mengenyangkan, jenis karbohidrat sederhana pada nasi berpotensi menggagalkan rencana diet, loh. Sebab nasi putih akan mudah membuatmu lapar lagi, belum lagi mengingat jumlah kalorinya terhitung besar. 

Nah, kalau kamu ingin beralih ke gaya hidup yang lebih sehat dan mencari makanan pengganti nasi, mari simak informasi berikut!

1. Nasi Shirataki

potret nasi shirataki dengan lauk
potret nasi shirataki dengan lauk (twitter.com/miund)

Urutan pertama makanan pengganti nasi putih yang sedang naik daun ada nasi shirataki. Berkat kandungan karbohidrat dan kalorinya yang sangat minim, nasi shirataki digemari oleh mereka yang sedang diet. 

Bayangkan, satu porsi (100 g) nasi shirataki hanya memiliki 10 kalori dan 5 g karbohidrat. Sangat kontras bila dibandingkan dengan nasi putih (100 g) yang menyimpan 130 kalori serta 30 g karbohidrat. 

Rahasia di balik profil nutrisi yang mengagumkan itu adalah adanya serat glukomanan yang berasal dari akar tanaman konjac, bahan baku shirataki. Karena tinggi akan serat, nasi shirataki juga bisa mengenyangkan, loh.

Butiran nasi shirataki berbentuk lebih bulat, dengan warna putih bening. Setelah dimasak, nasi shirataki memiliki tesktur kenyal dan lebih liat, serta rasa tawar. Jadi, itu bisa dimakan dengan lauk apa pun karena netral.

2. Nasi Porang

potret nasi porang
potret nasi porang (twitter.com/@diethingy)

Kalau kamu tak terbiasa dengan tekstur kenyal nasi shirataki, mungkin bisa mempertimbangkan nasi porang sebagai makanan pengganti nasi putih.

Porang adalah umbi-umbian yang masih satu keluarga dengan konjac, jadi masih sering disalahartikan sebagai shirataki. Bagaimana pun, akar porang akan diolah menjadi butiran berbentuk beras yang lonjong dan berwarna putih. 

Jika dilihat dengan cermat sekalipun, akan sulit mencari perbedaan nasi putih dengan nasi porang. Bahkan dari segi rasa, nasi porang mampu menghasilkan tekstur empuk yang mendekati nasi putih.

Hanya saja, rasa nasi porang lebih hambar dibanding nasi putih yang agak manis. Namun, itu pertanda baik sebab indeks glikemik nasi porang berarti lebih rendah dan tidak membuat gula darah melonjak.

Menariknya, menurut laman Petani Porang nasi porang ini memiliki tingkat glukomanan yang lebih tinggi (67 persen) daripada nasi shirataki (45 persen). 

3. Nasi Merah

nasi merah sumber karbohidrat baik untuk ibu hamil muda
ilustrasi nasi merah (freepik.com/topntp26)

Diet rendah karbohidrat bukan berarti harus menghilangkan seluruh sumber karbo dalam menu makan kamu, loh. Sebagai alternatif, kamu bisa memilih sumber karbohidrat kompleks seperti nasi merah untuk menggantikan nasi putih. Memangnya apa, sih, yang membuat nasi merah lebih istimewa?

Beras merah diketahui punya 7 g protein dan 2 g serat di setiap 100 g. Nasi merah juga dikemas dengan beragam mineral lebih tinggi, karena kulit terluar (bekatul) beras ini tidak dikupas.

Berbeda halnya dengan beras putih yang mengalami pelepasan bekatul, sehingga nutrisinya lebih terbatas. Selain itu, karena indeks glikemik nasi merah lebih rendah maka makanan penggganti nasi putih ini dinilai bermanfaat terhadap gula darah.

Seperti yang dilaporkan studi tahun 2022 di Journal of Public Health Research bahwa memakakan nasi merah bisa membantu menurukan kadar gula darah. Dengan manfaatnya itu, nasi merah juga menjadi makanan pengganti nasi yang aman untuk orang diabetes-2. 

4. Nasi Jagung

potret nasi jagung
potret nasi jagung (twitter.com/@MBAKYAYUK94)

Nasi jagung adalah makanan pengganti nasi yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sejak lama. Umumnya, ada dua versi resep nasi jagung yang berwarna kuning cerah ini. 

Versi yang pertama adalah yang terbuat dari 100 persen tumbukan biji jagung kering yang kemudian dikukus. Untuk versi lain, biji jagung tumbuk itu dicampur dengan nasi putih. 

Nah, kalau kamu masih dalam tahap awal meninggalkan nasi putih, sebaiknya pilih jenis yang kedua. Sebab rasanya akan lebih mudah dinikmati dan bisa meningkatkan asupan serat dari jagung. 

Namun, jika menginginkan hasil diet yang optimal, mengonsumsi nasi jagung murni mungkin bisa dipertimbangkan. Rasa nasi jagung ini tawar dan lumayan pera. 

Karena termasuk karbohidrat kompleks, nasi jagung ini lebih aman dikonsumsi bahkan untuk orang dengan diabetes. Kandungan seratnya yang tinggi juga bisa memperlancar pencernaan dan mengenyangkan perut. 

5. Jali

potret olahan jali
potret olahan jali (freepik.com/KamranAydinov)

Jali atau jelai adalah tanaman serelia serupa padi-padian yang punya sejarah panjang sebagai panganan lokal. Masyarakat di berbagai penjuru Nusantara telah mengonsumsi jali, termasuk suku Betawi.

Dalam lagu berjudul jali-jali, kata tersebut mengacu pada tanaman jali yang tumbur subur di sekitar rumah dan menjadi makanan pokok yang diolah menjadi bubur. Sayangnya, kini makin sulit mencari sajian khas yang bernutrisi tinggi itu di Jakarta.

Padahal jelai punya banyak manfaat dan cocok  buat kamu yang ingin menambah asupan serat. Setiap 100 g jali menyimpan 77 g karbohidrat, 14,6 g serat, dan 10 g protein. Kalori jali sama dengan nasi putih, tapi serat dan proteinnya unggul jauh. 

Jelai juga mengandung antioksidan yang disebut lignan, yang bisa melindungi sel dari kerusakan. Zat itu juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol serta menyeimbangkan glukosa darah dan insulin. 

Sebagai salah satu opsi makanan pengganti nasi, jali bisa dinikmati bersama lauk asin dan pedas karena rasanya cenderung tawar. Tesktur yang diperoleh dari jali sendiri adalah kenyal dan agak lengket.

Baca Juga: 12 Makanan Pengganti Nasi untuk Diabetes

6. Ubi jalar

Potongan ubi jalar
ilustrasi ubi jalar (pexels.com/elahaney)

Ubi jalar adalah umbi-umbian yang sudah umum dikonsumsi baik sebagai kudapan atau sebagai makanan pokok seperti halnya nasi. Baik nasi putih maupun ubi memberikan sejumlah karbohidrat dan kalori yang mirip. Akan tetapi ubi jalar mengandung lebih banyak serat dan menawarkan nutrisi lebih banyak. 

Ubi juga merupakan makanan utuh yang indeks glikemiknya rendah. Bahkan itu dianggap sebagai alternatif penurun berat badan yang jauh lebih baik daripada kentang.

Mengonsumsi olahan alami ubi seperti dikukus dibakar bisa mempertahankan semua kandungan vitamin dan mineralnya. Karena memiliki serat yang tinggi, memilih ubi menjadi makanan pengganti nasi akan membuat kamu merasa kenyang lebih lama.

Ubi juga diketahui tidak mengandung gluten atau lemak, jadi kamu bisa makan ubi tanpa khawatir berat badan bertambah. Manfaat ubi jalar yang tak ditemukan dalam nasi putih adalah kemampuan meningkatkan kesehatan jantung lewat kontribusinya mengontrol tekanan darah dan kolesterol.

Jadi, ubi jalar jelas merupakan pilihan yang lebih sehat terutama jika kamu menginginkan makanan manis.

7. Singkong

potret singkong rebus
potret singkong rebus (flickr.com/justice_bow22)

Indonesia memiliki banyak olahan berbahan dasar singkong, yang telah menjadi sumber makanan di berbagai kondisi menantang.

Misalnya tiwul yang menjadi makanan pengganti nasi saat musim paceklik di mana harga beras terlewat mahal. Kelebihan makanan berbahan dasar geplek ini adalah kalorinya lebih rendah dibanding nasi putih. 

Singkong merupakan sumber vitamin C, vitamin B1, B2, dan B3 yang sangat baik untuk tubuh. Para ilmuwan juga menyatakan kalau singkong tinggi akan pati resisren yang dapat meningkatkan kesehatan usus, jadi itu mencegah sembelit. 

Rasa gurih yang dikeluarkan ketela rebus juga nikmat dipadukan kelapa atau sambal. Kalau ingin hidangan yang sedikit kering dan beraroma wangi, kamu bisa membuat ketela bakar. 

Mempertimbangkan ketersediaan ketela yang melimpah dan harga yang murah, ini bisa menjadi pilihan karbohidrat yang mengenyangkan sekaligus menyenangkan. 

8. Talas

potret talas kukus
potret talas kukus (flickr.com/k_t)

Tanaman umbi-umbian yang juga kerap menjadi makanan pengganti nasi adalah talas. Akar tanaman keladi ini memiliki kulit tipis berwarna cokelat dan dagingnya putih dengan bintik-bintik ungu yang menyebar.

Saat dimasak, rasa talas agak manis dan teksturnya mirip kentang. Sebagai pengganti nasi, talas bisa langsung dinikmati atau dipasangkan dengan lauk pauk untuk memperkaya cita rasa.

Ada dua jenis karbohidrat yang ditemukan dalam talas, yakni serat dan pati resisten. Keduanya tidak dapat diserap oleh tubuh, jadi tidak berdampak pada kadar gula darah.

Kombinasi pati resisten dan serat ini menjadikan talas sebagai pilihan karbohidrat yang baik, terutama bagi penderita diabetes.

Penelitian dalam jurnal Nutritionjuga menunjukkan bahwa orang yang makan banyak serat cenderung punya berat badan lebih rendah dan lemak lebih sedikit.

Hal ini dimungkinkan karena serat memperlambat pengosongat perut yang akhrinya mengurangi jumlah kalori yang dimakan sepanjang hari. Efek kenyang lebih lama itu seiring waktu bisa mendorong penurunan berat badan secara efektif. 

9. Gembili

potret gembili kukus
potret gembili kukus (flickr.com/Indra Riawan)

Gembili adalah umbi-umbian yang kerap dikonsumsi sebagai makanan pokok alternatif dan bahkan di sebagian tempat memiliki nilai sakral tinggi.

Meski kini agak sulit mendapati gembili, tapi budi dayanya masih cukup banyak di area pedesaaan. Umbi ini berbentuk lonjong seperti ubi jalar, kulitnya tipis berwarna cokelat, dan dagingnya putih. 

Cara klasik memasak gembili adalah direbus, lalu dinikmati sebagai sumber karbohidrat yang mengenyangkan. Rasa gembili cukup tawar, jadi sangat netral jika hendak dimakan bersama lauk pauk.

Gembili diketahui mengandung serat makanan dalam jumlah yang cukup. Di dalam usus, serat adalah makanan bagi bakteri baik yang bertugas melawan mikroba berbahaya.

Menurut riset tahun 2020 dalam jurnal Foods, komponen fenolik gembili memiliki sifat antimikroba yang menguntungkan manusia. Nah, pada akhirnya mengonsumsi gembili berarti bisa membantu meningkatkan kesehatan usus. 

10. Kentang kleci

potret kentang klaci dan gembili
potret kentang klaci dan gembili (twitter.com/@AlMuklis)

Kalau ini pertama kali kamu mendengar nama kentang kleci, maka ini kabar baik bagi kamu yang mencari makanan pengganti nasi.

Kentang kleci identik dengan kulitnya yang hitam dan berukuran mini, yakni sebesar ibu jari. Nama lain yang merujuk tanaman menjalar ini adalah kentang jawa, kentang hitam, dan ubi kemili. 

Dilansir situs resmi Universitas Gadjah Mada, kentang kleci bisa dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat yang bernutrisi tinggi. Menurut hasil penelitian di dalam negeri, kentang hitam mengandung senyawa antioksidan dan antikanker. 

Menariknya, senyawa-senyawa itu ditemukan empat kali lebih tinggi pada kulit kentang kleci daripada daging umbinya. Jadi, kalau ingin merasakan manfaat itu jangan membuang kulit kentang kleci saat mengolahnya, ya. 

Dalam studi lain di Malaysia yang dipublikasi Global Science Books, kentang kleci dilaporkan kaya akan beta karoten, potasium, kalsium, magnesium, dan aneka asam amino. Kandungan serat dan karbohidrat yang mencukupi juga menjadikan kentang kleci sebagai sumber energi yang sehat.

Nah, dari penjabaran di atas kamu jadi punya gambaran baru soal makanan pengganti nasi, bukan? 

Dengan mengedepankan aspek diversikasi pangan, Indonesia punya banyak alternatif untuk menggantikan beras. Beberapa bahan pangan tersebut juga telah teruji dalam hal ketahanan pangan sejak lama. 

Apalagi jika membandingkan segi nutrisi dan manfaat kesehatan, tentu pilihan ini adalah angin segar bagi pengidap diabetes-2 yang harus membatasi asupan nasi putih. 

Jadi, kamu tertarik beralih ke mana, nih?

Baca Juga: Sedang Diet? Ini 10 Bahan Pengganti Santan yang Lebih Sehat!

Topik

Bagikan:

Artikel Terpopuler

resep masakan terkait

Whenie Beckham

Whenie Beckham

Nasi Merah Daun Jeruk

Nasi Merah Daun Jeruk

(5.0)

7 langkah

956

Artikel Lainnya di nutrisi