Kedua tepung ini serupa tapi tak sama!
Tepung tapioka dan tepung kanji adalah dua jenis tepung yang sering digunakan dalam berbagai resep kuliner. Meskipun keduanya memiliki karakteristik pengentalan, mereka memiliki perbedaan penting dalam pengertian, bahan baku, kegunaan, dan variasi olahan.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas perbedaan antara tepung tapioka dan tepung kanji. Mulai dari pengertian hingga berbagai macam olahannya, Sobat Yummy!
Tepung Tapioka
Tepung tapioka adalah tepung yang dihasilkan dari proses ekstraksi pati dari akar tanaman singkong. Singkong, yang merupakan tanaman tropis yang banyak ditemukan, memiliki akar yang kaya akan pati.
Dalam proses ekstraksi, akar singkong diolah untuk memisahkan pati dari komponen lainnya, seperti serat dan air. Pati yang berhasil diekstraksi kemudian diubah menjadi bentuk tepung melalui tahap pengeringan dan penggilingan yang cermat.
Salah satu ciri khas yang membedakan tepung tapioka adalah karakteristik tekstur kenyal yang dimilikinya. Ketika digunakan dalam hidangan, tepung tapioka cenderung memberikan hasil akhir yang memiliki kekenyalan alami, memberikan dimensi baru pada struktur makanan.
Sifat pengentalan alaminya menjadikannya pilihan yang populer dalam hidangan pengentalan seperti saus dan sup. Ketika ditambahkan ke cairan panas, tepung tapioka membentuk lapisan luar yang kenyal dan memberikan konsistensi yang diinginkan tanpa perlu menggunakan bahan tambahan seperti gluten.
Tepung Kanji
Tepung kanji merupakan tepung yang berasal dari proses ekstraksi pati dari umbi tanaman talas. Umbi talas memiliki kandungan pati yang signifikan, yang dapat diisolasi dan diubah menjadi tepung melalui tahap ekstraksi pati dan penggilingan yang serupa dengan tepung tapioka. Seperti tepung tapioka, tepung kanji juga memiliki sifat pengental yang diinginkan dalam berbagai hidangan.
Sifat pengentalan alami dari tepung kanji menjadikannya pilihan yang sering digunakan dalam hidangan yang membutuhkan pengentalan, terutama dalam saus, sup, atau hidangan berbasis cairan lainnya.
Ketika ditambahkan ke dalam cairan panas, tepung kanji membentuk lapisan pengental yang membantu mencapai konsistensi yang diinginkan dalam hidangan.
Tepung Tapioka
Tepung tapioka memiliki asal bahan baku yang menarik, yaitu akar tanaman singkong. Singkong (Manihot esculenta) adalah tanaman yang tumbuh subur di daerah tropis dan subtropis. Akarnya mengandung pati dalam jumlah yang melimpah. Proses pembuatan tepung tapioka dimulai dengan ekstraksi pati dari akar singkong tersebut.
Proses ekstraksi pati melibatkan serangkaian langkah yang hati-hati. Pertama, akar singkong dikupas, dicuci bersih, dan kemudian dihancurkan menjadi pasta. Pasta ini kemudian diaduk dan dibilas dalam air untuk memisahkan pati dari komponen lain seperti serat dan protein. Hasil akhir dari langkah ini adalah cairan kental yang mengandung pati singkong.
Cairan kental pati singkong ini kemudian disaring dan didiamkan, sehingga terjadi pemisahan antara lapisan cairan atas dan endapan pati yang mengendap di bagian bawah. Endapan pati ini kemudian dikeringkan, baik secara alami maupun melalui proses pengeringan, hingga menghasilkan tepung tapioka yang lembut dan berbutir.
Tepung Kanji
Tepung kanji berasal dari bahan baku yang juga kaya akan pati, yaitu umbi tanaman talas (Colocasia esculenta). Tanaman talas, atau keladi, juga ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Umbi talas memiliki kandungan pati yang signifikan dalam strukturnya.
Proses pembuatan tepung kanji dimulai dengan ekstraksi pati dari umbi talas. Umbi tersebut dikupas, dicuci, dan dihancurkan untuk menghasilkan pasta umbi. Seperti pada proses tepung tapioka, pasta umbi talas ini diaduk dalam air untuk memisahkan pati dari komponen lainnya.
Cairan kental yang mengandung pati umbi talas ini kemudian disaring dan dibiarkan beristirahat. Pada tahap ini, pati akan mengendap ke bagian bawah wadah. Endapan pati yang terbentuk ini kemudian diangkat dan dikeringkan, baik secara alami maupun melalui proses pengeringan, hingga menjadi tepung kanji.
Baca Juga: Apa Itu Tepung Maizena? Jangan Keliru, Ini Perbedaannya dengan Terigu
Tepung Tapioka
Tepung tapioka memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mencapai pengentalan pada hidangan berkuah. Khususnya dalam saus, sup, atau hidangan berbasis cairan lainnya, tepung tapioka sering menjadi bahan yang sangat diandalkan.
Penggunaan tepung tapioka dalam hidangan ini membantu menciptakan tekstur yang diinginkan, di mana cairan berubah menjadi lebih kental tanpa mengubah rasa atau aroma asli hidangan.
Salah satu keunggulan utama tepung tapioka adalah kekentalan alaminya yang dihasilkan tanpa perlu menambahkan gluten. Ini menjadi pilihan sempurna bagi mereka yang memiliki sensitivitas atau alergi terhadap gluten, menjadikannya bahan pengental yang ramah bagi individu dengan kebutuhan diet khusus.
Dalam hidangan-hidangan seperti saus pasta, sup krim, atau hidangan berbasis kaldu, tepung tapioka memberikan pengentalan yang halus dan mengkilap.
Tepung Kanji
Tepung kanji juga memainkan peran penting dalam pengentalan hidangan, terutama dalam hidangan yang menggunakan umbi tanaman talas sebagai bahan utamanya. Dalam hidangan seperti hidangan berbasis talas, misalnya hidangan sayuran talas yang direbus atau saus talas, tepung kanji digunakan untuk mencapai konsistensi yang diinginkan.
Sifat pengental alami dari tepung kanji membantu mengubah cairan menjadi lebih kental, sehingga menciptakan lapisan yang melapisi bahan-bahan dalam hidangan. Tekstur hasil akhir yang dihasilkan oleh penggunaan tepung kanji dalam hidangan talas sering kali memberikan pengalaman makan yang lebih memuaskan.
Macam-macam olahan tepung kanji
Nah, sekarang kamu sudah lebih paham, kan, mengenai perbedaan tepung tapioka dan tepung kanji. Mulai dari beda bahan baku hingga penggunaannya di dapur. Jadi, jangan keliru lagi, ya!
Baca Juga: 5 Resep Kulit Lumpia yang Mudah dan Anti Gagal, Dijamin Renyah!