Pilih yang kandungan airnya tinggi
Saat tubuh kita demam, tentu rasanya sangat tidak nyaman. Kombinasi dari menggigil dan berkeringat itu sepadan dengan siksaan.
Namun, meski peningkatan suhu tubuh itu mengganggu, sebenarnya itu menguntungkan kamu, loh. Sebab demam adalah reaksi alami dari sistem kekebalan tubuh yang melawan patogen penyebab infeksi.
Salah satu upaya untuk menurunkan suhu tubuh adalah menjaga keseimbangan cairan dan meningkatkan fungsi daya tahan melalui makanan.
Buah penurun panas yang mengandung nutrisi tertentu bisa menjadi alternatif menyenangkan ketimbang bergantung pada asupan obat kimiawi. Lalu, apa saja rekomendasi buah yang bisa dimakan saat demam? Simak selengkapnya di bawah ini!
Seiring dengan peningkatkan suhu tubuh, kita membakar lebih banyak kalori saat sedang demam. Namun, perut yang kosong tidak membantu kondisi itu.
Apalagi jika kita memiliki gejala lain seperti sakit tenggorokan, maka mengonsumsi apa pun akan terasa sakit. Padahal tetap terhidrasi sangat penting untuk pemulihan.
Di sini lah buah penurun panas seperti mangga sangat disarankan karena kandungan airnya yang tinggi. Buah tropis ini juga merupakan sumber vitamin C dan rasanya membangkitkan selera makan.
Dilansir laman Eat This, Not That!terkadang buah sulit dicerna karena seratnya. Terutama saat demam orang juga cenderung mengalami masalah perut. Untungnya, buah lunak seperti mangga gampang diolah oleh sistem pencernaan dan memberi hidrasi yang dibutuhkan tubuh.
Jeruk mungkin salah satu buah terbaik untuk meningkatkan kekebalan tubuh karena mengandung jumlah vitamin C sangat tinggi. Setidaknya jeruk bisa memberikan 70 persen kebutuhan harian vitamin C.
Antioksidan itu membantu tubuh melawan berbagai kuman (patogen) penyebab penyakit dengan meningkatkan sel darah putih. Sehingga kamu yang sedang demam bisa reda lebih cepat dan terlindungi dari pilek.
Jeruk juga dilengkapi vitamin D yang bisa memodulasi sistem kekebalan tubuh. Nutrisi itu aktif meningkatkan respon antibakteri terhadap patogen.
Apalagi ditambah vitamin A dalam jeruk, yang membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan efektivitas sistem kekebalan tubuh. Semua manfaat itu menjadikan jeruk termasuk buah penurunan panas yang sangat direkomendasikan.
Anggur adalah salah satu jenis buah yang menyediakan banyak nutrisi seperti vitamin, mineral, hingga antioksidan. Anggur juga penuh dengan air yang bisa membuat kamu tetap terhidrasi.
Komponen vitamin C dalam anggur bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh yang sedang berjuang melawan infeksi. Jenis anggur merah dan hitam diketahui memiliki senyawa resveratol yang berperan sebagai antiperadangan.
Jadi, saat memilih anggur sebagai buah penurunan panas sebaiknya ambil anggur merah atau hitam. Efek antiinflamasinya bisa mengurangi peradangan untuk membantu memerangi demam.
Saat mencari daftar buah penurun panas yang bagus untuk kekebalan tubuh, sudah sepatutnya nama pepaya disebut. Buah tropis ini kaya serat dan mengandung zat besi, folat, kalsium, magnesium, vitamin A, C, B1, B3, B6, E serta K.
Keragaman nutrisi itu membuat pepaya menjadi buah terjangkau yang bisa menjadi strategi penurun panas saat demam. Meski rasanya tidak kecut seperti jeruk, pepaya ternyata menjadi sumber vitamin C yang baik.
Manfaat kesehatan yang tak kalah penting berupa adanya antioksidan, antiinflamasi, dan sifat antikanker, yang berkontribusi meningkatkan kekebalan secara keseluruhan.
Jangan lupakan serat pepaya yang menjadi enzim bernama papain, yang bertugas membantu memecah protein dalam saluran pencernaan. Enzim ini bisa mengatasi kembung dan sembelit sehingga pada akhirnya mendukung kesehatan usus.
Usus yang sehat adalah salah satu faktor penting yang berkaitan dengan kekebalan tubuh. Jadi, itu pasti berguna untuk memulihkan yang sedang terserang demam.
Sadarkah kamu kalau apel termasuk makanan super? Alasannya adalah karena apel bisa memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh secara maksimal, sekaligus memperkuat sistem kekebalan badan.
Sebagai buah penurun panas, apel menyimpan banyak antioksidan, vitamin, mineral, dan serat yang dapat membantu tubuh melawan penyakit. Tidak cuma itu, buah yang mudah ditemukan sepanjang musim ini juga kaya akan serat larut seperti pektin yang berkhasiat mengurangi peradangan pada tubuh.
Setiap 100 g apel segar mengandung 4,6 mg vitamin C yang menyumbang 14 persen kebutuhan harian. Selain itu, kulit apel mengandung pigmen bernama quercetin, yang bisa melawan demam dengan mengurangi peradangan.
Cara terbaik memperoleh semua nutrisi apel adalah dimakan langsung dengan mempertahankan kulitnya. Serat yang tinggi pada apel juga meningkatkan metabolisme tubuh yang mendukung kesehatan usus. Jadi, jangan buang kulitnya, ya!
Baca Juga: 10 Macam Buah Penambah Darah untuk Mengatasi Anemia
Alternatif buah penurun panas yang rasanya segar adalah bluberi. Buah berwarna biru tua ini mengandung senyawa antioksidan bernama flavonoid dalam jumlah besar.
Flavonoid berguna untuk membantu mengurangi kerusakan sel-sel sembari meningkatkan kekebabalan tubuh. Bahkan, nutrisi polifenol dalam buah beri juga memungkinkan untuk mencegah kerusakan sel sebelum terjadi.
Bagi pencernaan, polifenol berkhasiat untuk mengurangi peradangan karena berinteraksi langsung dengan bakteri usus.
Banyak ahli kesehatan yang menganggap kiwi sebagai salah satu buah penurun panas karena profil nutrisinya baik untuk kekebalan tubuh.
Seperti yang diungkapkan oleh dokter William Li dalam buku Eat to Beat Disease: The New Science of How Your Body Can Heal Itself. Menurut dokter William, kiwi mengaktifkan lima sistem pertahanan kesehatan dalam tubuh berupa; angiogenesis, regenerasi, mikrobioma usus, perlindungan DNA, dan kekebalan.
Khasiat itu dihasilkan oleh kandungan vitamin C, serat, dan aktioksidan yang memberikan manfaat kesehatan yang penting. Vitamin C dikenal bisa merangsang respon kekebalan dan mengurangi risiko penyakit.
Sementara antioksidannya membantu menghilangkan radikal bebas sekaligus mengurangi stres oksidatif. Dalam konteks demam, zat antioksidan melawan terjadinya peradangan dan dengan demikian menyingkirkan penyakit.
Tambahan lain dari rekomendasi buah penurun panas yang meningkatkan kekebalan tubuh adalah stroberi.
Menurut studi dalam Journal of the American College Nutrition, mengonsumsi stroberi secara teratur bisa mengurangi efek kerusakan oksidatif dan lipid darah.
Stroberi yang tinggi akan vitamin C dan antioksidan juga bermanfaat untuk menumbuhkan kembali jaringan tubuh. Secara keseluruhan, stroberi mampu mengurangi inflamasi dan menurunkan suhu tubuh dengan mengoptimalkan daya tahan.
Buah manis dan segar yang baik untuk tubuh demam juga termasuk semangka. Kandungan airnya yang mencapai 90 persen dari komposisi buah sangat bermanfaat untuk mengembalikan kadar cairan tubuh.
Memakan semangka bisa membantu menurunkan panas, karena hidrasi memengaruhi suhu tubuh, fungsi organ, dan metabolisme. Selain air, semangka juga penuh serat, dan vitamin C yang memperkuat daya tahan.
Sebagai buah penurun panas, semangka juga bisa mencegah kerusakan sel dan melindungi tubuh dari serangan virus.
Terakhir, kamu dapat memilih pir sebagai buah penurun panas saat demam. Buah dengan rasa manis itu kaya nutrisi yang berkontribusi pada kesehatan seperti vitamin C, tembaga, potasium, dan folat.
Buah pir juga mengandung antioksidan dalam jumlah tinggi. Alhasil, itu berdampak pada pemulihan demam yang lebih cepat berkat perlawanan terhadap patogen.
Khasiat tambahan dari pir adalah menghindari penyakit yang mengancam kesehatan. Pir bisa membantu menyingkirkan sel karsinogenik dan mengurangi kanker usus besar.
Dengan memprioritaskan konsumsi buah penurun panas, kamu berarti membangun sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat. Daya tahan tubuh yang membaik juga menghindarkan tubuh dari kemungkinan berkembangnya suatu penyakit.
Pilihlah buah yang banyak mengandung air untuk menyeimbangkan cairan tubuh. Serta yang kaya akan antioksidan dan vitamin C untuk meradakan peradangan yang memicu berbagai penyakit dan kondisi dalam tubuh.
Baca Juga: Buah Anti-Inflamasi yang Bagus untuk Radang Tenggorokan