Apa saja makanan penambah darah? Simak di sini ya
Menghadapi masalah anemia atau penurunan sel darah merah dapat mengakibatkan gejala seperti lemas, sesak napas, pusing, serta kulit dan wajah yang terlihat pucat.
Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan zat besi, yang berpengaruh besar pada produksi hemoglobin. Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang esensial untuk pengangkutan oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Nah, salah satu solusi efektif untuk mencegah dan mengatasi anemia adalah dengan mengonsumsi makanan penambah darah yang kaya akan zat besi.
Berbagai jenis buah seperti pisang, apel, delima, stroberi, dan anggur merupakan sumber yang baik. Buah-buahan ini tidak hanya membantu dalam pembentukan sel darah merah tetapi juga mendukung fungsi tubuh secara keseluruhan dengan meningkatkan kapasitas hemoglobin untuk mengikat oksigen.
Dengan menambahkan buah-buahan dan makanan kaya zat besi lainnya ke dalam menu harian, kamu bisa meningkatkan kadar hemoglobin dan memperbaiki gejala anemia secara signifikan. Lalu, apa saja makanan penambah darah yang harus dikonsumsi? Berikut daftarnya.
Daging merah, termasuk daging sapi dan kambing, serta daging unggas seperti ayam dan bebek, adalah sumber zat besi hewani yang sangat baik dan direkomendasikan sebagai makanan penambah darah.
Dilansir Alodokter, dalam 100 gram daging merah, baik daging sapi maupun kambing, terkandung sekitar 2,7 miligram zat besi, yang setara dengan memenuhi sekitar 15% dari total kebutuhan zat besi harian. Sementara itu, 100 gram daging unggas dapat menyediakan sekitar 10% hingga 13% dari asupan harian yang disarankan.
Lebih lanjut, daging rusa juga merupakan pilihan yang kaya zat besi, dengan kandungan sekitar 3,5 miligram zat besi per 100 gram, yang berkontribusi sekitar 15% kebutuhan harian.
Mengonsumsi daging-daging tersebut tidak hanya membantu dalam memenuhi kebutuhan zat besi harian. Tetapi juga mendukung pembentukan hemoglobin yang efektif untuk transportasi oksigen yang optimal ke seluruh tubuh, yang mana memainkan peran penting dalam pencegahan dan pengelolaan anemia
Makanan laut seperti tiram, kerang, kepiting, dan udang, serta beberapa jenis ikan termasuk tuna, ikan kembung, dan salmon, merupakan sumber zat besi yang sangat baik dan dapat diandalkan sebagai makanan penambah darah.
Terutama, tiram menonjol sebagai salah satu sumber terbaik, dengan 100 gram tiram mengandung sekitar 28 miligram zat besi, yang mencukupi sekitar 155% dari kebutuhan harian tubuh.
Selain kaya akan zat besi, tiram juga menyediakan protein, vitamin C, dan vitamin B12 yang sangat penting. Tiram menawarkan manfaat gizi yang luas termasuk peningkatan energi dan fungsi imun.
Jeroan atau organ dalam hewan, termasuk hati, jantung, dan otak, dikenal sebagai sumber zat besi hewani yang sangat kaya. Sebagai contoh, 100 gram hati sapi mengandung sekitar 6,5 miligram zat besi, yang memenuhi 36% kebutuhan zat besi harian tubuh.
Lebih tinggi lagi, 100 gram hati ayam mengandung sekitar 15,6 miligram zat besi. Menunjukkan bahwa jeroan adalah pilihan yang efektif untuk mencegah dan mengatasi anemia.
Walaupun jeroan adalah sumber zat besi yang baik, konsumsinya harus diimbangi karena termasuk makanan yang mengandung kolesterol tinggi. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi jeroan secara berlebihan.
Khusus untuk ibu hamil, konsumsi jeroan, terutama hati, sebaiknya hindari mengonsumsi jeroan, ya. Sebab dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan, termasuk kelebihan vitamin A yang bisa berbahaya.
Kacang-kacangan tidak hanya menyediakan camilan sehat, tetapi juga efektif sebagai makanan penambah darah, berkat kandungan zat besi yang tinggi.
Beberapa jenis kacang yang kaya akan zat besi antara lain almond, kacang hitam, mete, kedelai, pinus, dan pistachio. Sebagai contoh, dengan mengonsumsi hanya 28 gram kacang pinus, kamu sudah bisa mendapatkan sekitar 2 miligram zat besi.
Lebih jauh lagi, jenis kacang-kacangan lain seperti buncis, lentil, kacang polong, dan kedelai juga sangat bermanfaat dalam diet sebagai sumber zat besi. Dalam satu porsi cangkir berukuran 198 gram, jenis-jenis kacang ini dapat menyediakan sekitar 6,6 miligram zat besi.
Kacang-kacangan ini tidak hanya memperkaya tubuh dengan zat besi. Namun, juga menyediakan protein, serat, dan nutrisi lain yang mendukung kesehatan umum.
Dengan menambahkan berbagai jenis kacang-kacangan ini ke dalam makanan sehari-hari, kamu dapat secara efektif mendukung produksi sel darah merah dan memperbaiki kondisi anemia.
Baca Juga: 3 Cara Mudah Goreng Kacang Mete agar Gurih, Renyah, dan Tidak Pahit
Biji-bijian menawarkan solusi efektif sebagai makanan penambah darah berkat kandungan zat besi yang tinggi. Selain itu, biji-bijian seperti biji labu, biji bunga matahari, dan biji rami, juga mengandung berbagai nutrisi penting lainnya seperti vitamin E, vitamin B, mangan, selenium, seng, dan kalium.
Nutrisi dalam biji-bijian tidak hanya mendukung pembentukan hemoglobin dalam darah. Tapi, juga meningkatkan energi dan daya tahan tubuh, sehingga meminimalisir risiko sakit.
Selain biji-bijian tersebut, biji-bijian seperti beras merah, quinoa, dan barley juga dikenal kaya akan zat besi. Mengonsumsi berbagai jenis biji-bijian ini secara teratur dapat membantu meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh dan secara efektif mencegah terjadinya anemia.
Dengan memasukkan biji-bijian ini ke dalam diet sehari-hari, dapat mendukung kesehatan hematologis dan umum. Ini menjadikan biji-bijian pilihan yang baik. Tidak hanya untuk mereka yang mengatasi anemia, tetapi juga bagi siapa saja yang mencari makanan bergizi.
Sayuran berdaun hijau seperti bayam, brokoli, sawi, dan pakcoy, adalah pilihan terbaik untuk makanan penambah darah, berkat zat besi tinggi yang terkandung di dalamnya. Selain itu, sayuran ini juga mengandung vitamin C, yang memainkan peran penting dalam meningkatkan penyerapan zat besi oleh tubuh, membuatnya lebih efektif dalam melawan anemia.
Bayam dan brokoli, sebagai contoh dari sayuran berdaun gelap, tidak hanya kaya zat besi tetapi juga nutrisi penting lainnya. Penting untuk dicatat bahwa untuk mendapatkan manfaat maksimal dari sayuran ini, sayuran harus dicuci dengan baik untuk menghilangkan kotoran dan residu pestisida.
Selanjutnya, pengolahan yang tepat, seperti perebusan atau pengukusan yang tidak terlalu lama, dapat membantu mempertahankan kandungan nutrisi sayuran, termasuk zat besi.
Mengonsumsi sayuran ini secara teratur dalam diet kamu dapat membantu memperkuat kadar darah dan meningkatkan kesehatan umum. Karena kandungan vitamin C dan zat besi yang harmonis, sayuran berdaun hijau ini sangat dianjurkan sebagai bagian dari diet sehat untuk mencegah dan mengatasi anemia, serta mendukung fungsi tubuh yang optimal.
Memang benar bahwa tubuh kita tidak selalu mampu menyerap zat besi dengan efisiensi penuh. Karena itu, sangat penting untuk memasukkan makanan yang kaya vitamin C dalam diet kita, yang berperan sebagai peningkat penyerapan zat besi.
Vitamin C berfungsi sebagai katalis yang meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi dari sumber makanan, khususnya dari sumber non-hewani.
Buah-buahan seperti jeruk, lemon, dan jeruk bali merupakan sumber vitamin C yang sangat baik. Selain itu, buah beri, paprika, dan tomat juga kaya akan vitamin C.
Mengonsumsi kombinasi makanan yang kaya zat besi dan tinggi vitamin C bisa secara signifikan meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh, yang membantu dalam mencegah dan mengatasi anemia.
Sebagai contoh, menambahkan perasan lemon atau jeruk ke salad bayam atau sayuran hijau lainnya tidak hanya menambah rasa, tetapi juga meningkatkan penyerapan zat besi dari sayuran tersebut.
Strategi nutrisi seperti ini dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh dan mendukung kesehatan darah secara keseluruhan.
Asam folat, yang merupakan salah satu vitamin B kompleks, memainkan peran penting dalam produksi sel darah merah dalam tubuh. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan penurunan kadar hemoglobin dan mempengaruhi fungsi hematologis secara keseluruhan.
Sayuran berdaun hijau seperti bayam, kecambah, serta berbagai jenis kacang kering dan kacang tanah adalah sumber alami yang baik dari asam folat. Selain itu, pisang, brokoli, dan hati unggas juga mengandung asam folat dalam jumlah yang signifikan.
Baca Juga: 8 Makanan untuk Acara Resign, Perpisahan jadi Berkesan
Dengan menjaga pola makan teratur dan dibarengi olahraga rutin, kamu bisa meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah. Tidak lupa, tambahkan makanan penambah darah di atas dalam menu sehari-hari kamu, ya.
Jika kamu ingin menemukan resep, nutrisi, maupun rekomendasi kuliner lainnya. Kamu bisa download Yummy App! Karena akan ada banyak resep, dan wawasan kuliner yang harus kalian ketahui.