12 Makanan Khas Lampung dengan Rasa Unik dan Menggiurkan 

Punya banyak jenis sambal

12 Makanan Khas Lampung dengan Rasa Unik dan Menggiurkan 

penulis:

Dian Rahma Fika Alnina

Bagikan:

Lampung adalah provinsi yang teletak di ujung selatan Pulau Sumatra dengan ibu kota bernama Bandar Lampung. Letaknya yang berbatasan dengan Sumatra Selatan dan Bengkulu di sebelah utara membuat Lampung punya beberapa kesamaan dari segi budaya kuliner.

Sekalipun begitu, makanan khas Lampung punya rasa otentik yang unik. Keunikan itu dihasilkan dari penggunaan bahan lokal dan cara menikmati hidangan ala daerah setempat. 

Nah, tanpa berlama-lama mari simak makanan khas Lampung yang harus dicoba ketika berkunjung ke sana!

1. Bekasam

ilustrasi bekasam
ilustrasi bekasam (flickr.com/Markus Riedl)

Bekasam adalah makanan khas Lampung yang terbuat dari fermentasi ikan secara tradisional. Jenis ikan yang dipakai adalah ikan air tawar berukuran kecil seperti wader, lele, nila, hingga mas.

Setelah isi perut ikan dibuang dan dibersihkan sisiknya, ikan dicampur dengan nasi dan garam yang dibalurkan secara menyeluruh ke badan. Selanjutnya ikan itu disimpan dalam toples selama 4-7 hari untuk dibiarkan terfermentasi secara alami. Hasil akhir bekasam memberikan rasa dan aroma yang cukup kuat. 

Masyarakat Lampung biasa mengolah bekasam menjadi bahan campuran untuk tumis atau digoreng lebih dulu baru dan menjadi lauk makan yang enak. 

2. Tempoyak

Masih ada satu lagi olahan yang dihasilkan dari hasil fermentasi, nih. Tempoyak merupakan fermentasi buah durian yang kerap ditemui di pulau Kalimantan dan Sumatra, termasuk juga Lampung.

Stok durian yang melimpah dimanfaatkan masyarakat untuk menghasilkan olahan yang awet dan serba guna. Daging durian yang dibiarkan dalam wadah tertutup dengan tambahan garam perlahan akan menghasilkan rasa masam. 

Cita rasa itu menjadi bahan penting untuk campuran makanan khas Lampung lain seperti sambal tempoyak. Keunikan rasa dan aroma tempoyak ternyata disukai warga setempat dan menjadi bagian dari tradisi kuliner secara turun menurun. 

3. Sambal Rampai

potret sambal rampai
potret sambal rampai (twitter.com/@arieparikesit)

Rampai adalah jenis tomat berukuran kecil sebesar kelereng dengan warna merah untuk yang matang. Sementara warna rampai yang masih jingga atau hijau menunjukkan tingkat kematangan yang kurang.

Rampai memiliki kulit tipis dengan persentase biji dan air yang lebih yang melimpah. Tomat rampai khas Lampung disebut sebagai yang paling segar dengan cita rasa sedikit manis dan cenderung asam.

Buah rampai segar dimasukkan ke dalam ulekan cabai rawit, bawang merah, dan terasi lalu jadilah sambal rampai yang bertekstur agak cair. Makanan khas Lampung ini identik dengan rasa pedas yang segar, jadi semua bahan dihaluskan dalam keadaan mentah.

4. Pisro

Pisro merupakan makanan khas Lampung yang berbahan dasar ikan yang dimasak dengan cara dipanggang. Elemen yang membuat pisro istimewa adalah penyajian bumbunya. Bumbu pelengkap pisro terdiri dari bawang merah bakar yang diulek bersama cabai rawit, terasi, dan gula aren. 

Lalu bumbu itu direbus hingga mendidih dan dibuat menjadi rendaman pisro. Ketika akan disajikan, potongan tomat, cabai, dan bawang merah segar ditambahkan ke pisro. 

Pamungkasnya adalah perasan jeruk nipis yang menambah rasa segar. Pisro ini terkenal dengan rasanya yang asin, pedas, dan asam sehingga sangat unik ketika disantap bersama nasi panas. 

5. Pindang Seruit

potret pindang seruit
potret pindang seruit (Google Maps/Temmy D)

Dalam tradisi Lampung, dikenal istilah "nyeruit" yang berarti cara menikmati hidangan bersama-sama dengan sanak keluarga dan tentangga dekat. 

Jenis makanannya sendiri disebut seruit, yang terdiri dari beragam bahan seperti sayuran rebus dan ikan yang dimasak pindang. Uniknya, untuk bisa mencicipi seruit kamu harus mencampurkan daging ikan, sambal, tempoyak, dan kuah pindang yang dilumatkan dengan tangan. 

Seruit kemudian dimakan dengan nasi dan lalapan rebus seperti terong, jengkol, hingga jagung muda. Selain ikan pindang, seruit juga kerap menggunakan ikan bakar dan ikan goreng yang sama lezatnya.

6. Pepes Patin Tempoyak

Pepes adalah cara pengolahan ikan yang dibungkus dengan daun pisang. Nah, pepes ala Lampung punya bahan tambahan yang menjadikan rasanya lebih nendang.

Jenis ikan yang kerap diolah pepes adalah patin, yang telah dipotong menjadi beberapa bagian lalu dibalur bumbu pepes berwarna merah-jingga. Warna terang itu menunjukkan kandungan cabai dan tempoyak yang menjadi bintang utama.

Setelah dikukus, pepes patin yang gurih, pedas, dan sedikit asam siap membuat ketagihan. Makanan khas Lampung ini sangat serasi dinikmati bersama nasi hangat.

Baca Juga: 15 Makanan Khas Palembang yang Rasanya Lemak Nian! 

7. Gulai Taboh

potret gulai taboh
potret gulai taboh (twitter.com/@trinitytraveler)

Makanan khas Lampung yang berkuah kental ini dikenal sebagai gulai taboh. Sebagaimana gulai, itu dibuat dengan santan dan dicampur bumbu rempah yang rasanya pekat. 

Ada dua versi gulai taboh asal Lampung, yakni yang menggunakan ikan air tawar dan ikan laut. Ikan tawar yang dipakai biasanya ikan mas, mujair, dan dilengkapi rebung atau kol. 

Sementara gulai taboh ikan laut biasanya memakai tuna atau tongkol yang rasanya khas pesisir. 

8. Sayur Gabing

Pernah gak, membayangkan ada makanan khas Lampung yang terbuat dari batang muda dari pohon kelapa Definisi itulah yang tepat untuk menggambarkan sayur gabing. Potongan batang kelapa yang masih lunak dicampur dengan kuah santan berbumbu. 

Konon, hidangan ini diciptakan karena zaman dulu masyarakat Lampung kerap memanfaatkan pohon kelapa muda jadi bagian pohon yang dalam juga tidak disia-siakan.

Tekstur sayur gabing sendiri renyah mirip rebung dan rasanya manis alami. Sementara kuahnya gurih khas santan yang menjadikan hidangan ini sempurna disantap bersama nasi.

9. Pandap

potret pandap
potret pandap (twitter.com/@arifwitch)

Masih berbahan dasar ikan, pandap merupakan makanan khas Lampung khususnya dari Pesisir Krui. Pandap terbuat dari filet daging ikan laut berbumbu yang dibalut beberapa lapis daun talas, lalu dimasak seperti pepes. 

Berbeda dengan pepes yang panjang, pandap yang telah dibungkus daun pisang bentuknya persegi empat. Saat disajikan, pandap diiris dan dinikmati bersama gulai taboh atau sambal seruit. 

Bagi wisatawan yang baru pertama kali mencicipi mungkin perlu beradaptasi dengan rasanya yang khas, tapi bagi para penduduk asli rasa pandap membuat rindu kampung halaman.

10. Sambal Halipu

Selain sambal rampai dan sambal seruit yang terbuat dari bahan serba mentah, masih ada makanan khas Lampung yang termasuk jenis sambal, yaity sambal halipu.

Sambal (sambol) halipu adalah hidangan yang terbuat dari keong sawah yang dimasak dengan bumbu dasar merah yang pedas. Keong sawah rebus harus dipisahkan dari cangkangnya, baru ditumis bersama bumbu sampai wangi.

Makanan khas Lampung ini juga kerap dilengkapi petai atau kentang yang memperkaya tekstur dan cita rasa.

11. Gagodoh

potret gagodoh khas Lampung
potret gagodoh khas Lampung (flickr.com/Muadzin Jihad)

Gagodoh merupakan makanan khas Lampung yang termasuk jenis gorengan. Kudapan ringan ini terbuat dari buah pisang dan cempedak yang dihaluskan, lalu dicampur terigu, gula, garam, dan air kapur.

Adonan itu lalu digoreng dengan bentuk bulatan-bulatan gendut sampai kecokelatan. Rasanya manis dan beraroma wangi khas Cempedak. 

Gorengan yang krispi di luar dan lembut di dalam ini biasa dinikmati bersama kopi lampung yang enak.

12. Buak Tat

Buak tat merupakan makanan khas Lampung yang berasal dari Pesisir Barat. Hidangan sejenis kue panggang ini juga terkenal di daerah Bengkulu. 

"Buak" dalam bahasa Lampung berarti kue, sehingga buak tat bermakna kue tat. Kue tat memiliki adonan kulit yang berasal dari campuran tepung terigu, mentega, susu, dan gula. 

Adonan itu dicetak di dasar loyang yang kemudian diisi dengan selai nanas homemade dan ditutup memakai adonan kulit. Hasil akhir kue tat menyerupai bolu kering di luar, sementara ada kejutan manis dari selai nanas di dalam.  

Makanan khas Lampung terdiri dari hidangan berat seperti pindang seruit hingga kudapan ringan bernama gagodoh.

Sajian yang memiliki rasa unik itu mencirikan budaya kuliner setempat yang terus dilestarikan secara turun temurun. 

Kalau kamu sedang mengunjungi Lampung, sempatkan mamping ke rumah makan asli Lampung ya agar bisa menikmati keunikan cita rasa hidangannya.

Baca Juga: 20 Oleh-oleh Khas Lampung yang Wajib Diborong Pulang

Topik

Bagikan:

Artikel Terpopuler

resep masakan terkait

Inda

Inda

Pepes Tempoyak #JelajahBarat

Pepes Tempoyak #JelajahBarat

(5.0)

7 langkah

1.6 rb

Artikel Lainnya di kuliner