Kesukaan Wong Kito Galo
Makanan khas Palembang yang sudah akrab di lidah masyarakat adalah pempek yang rasanya lezat. Saking termasyhurnya, ibu kota Provinsi Sumatra Selatan ini dijuluki kota pempek.
Namun, selain itu masih ada beragam sajian menggoyang lidah yang bisa dituju untuk wisata kuliner di Palembang. Uniknya, mayoritas makanan khas kota tertua di Indonesia ini berbahan dasar ikan.
Hal itu wajar bila mengingat Palembang termasuk kota maritim yang juga dilewati sungai terpanjang kedua di Pulau Sumatera, yakni Sungai Musi. Sehingga Palembang bisa jadi destinasi surganya makanan bagi pencinta olahan ikan.
Nah, langsung saja kita intip ada apa saja hidangan ala Palembang yang lemak nian!
Memang bukan rahasia lagi, bahwa pempek adalah urutan pertama dari makanan khas Palembang, tapi apakah kamu tahu asal usulnya?
Menurut Mustofa Mabrur dalam buku Aneka Olahan Boga Khas Palembang, pempek ditemukan oleh perantau Tionghoa yang bermukim di Palembang pada abad ke-16 demi memanfaatkan hasil tangkapan ikan belida yang melimpah.
Setelah berhasil membuat adonan dari campuran ikan giling dan tepung tapioka, pempek dijual oleh para apek, sebutan untuk lelaki tua keturunan etnis Cina. Karena dipasarkan dengan memakai sepeda keliling kota, pembeli memanggil dengan "pek-apek" untuk menghentikan penjual.
Dari situlah hidangan ini dikenal sebagai empek-empek atau pempek. Tergantung campuran bahan dan cara pembuatan, ada banyak sekali jenis pempek. Misalnya, yang diisi telur ayam bernama kapal selam, dicampur kulit ikan disebut dengan pempek kulit, hingga yang dibakar dikenal sebagai pempek tunu.
Apa pun jenis pempeknya, cuko hitam yang pedas, asam, dan sedikit manis adalah pasangan mutlak untuk menikmati gurihnya pempek.
Ada juga, nih, makanan khas Palembang yang dinamakan model. Model yang satu ini tidak memeragakan rancangan busana, tapi bisa membuatmu ketagihan setelah menyantapnya.
Model dibuat dengan campuran daging ikan, tepung sagu, dan tahu lalu direbus. Potongan adonan model itu dipotong-potong, kemudian disajikan bersama kaldu udang.
Model termasuk makanan khas Palembang yang berkuah bening yang cukup mengenyangkan karena dilengkapi bihun. Jika kurang suka hidangan seafood, kamu bisa mencoba model gandum kuah daging yang sama enaknya.
Makanan khas Palembang berkuah segar juga termasuk tekwan. Mirip dengan model, tekwan berisi adonan ikan giling yang kenyal dan lembut.
Perbedaannya adalah tekwan tidak menggunakan tahu, dan punya kondimen sayur tambahan. Kamu bisa menemukan irisan jamur kuping dan mentimun yang menambah tekstur crunchy tekwan.
Karena termasuk makanan yang tidak terlalu berat, tekwan biasa disantap sebagai menu sarapan atau makan malam. Hangat kuah udangnya sempurna untuk bola-bola ikan yang gurih.
Belum beranjak dari olahan daging ikan, makanan khas Palembang bernama celimpungan ini juga tak terkecualikan. Adonan itu lalu dibentuk bulat-bulat kecil dan direbus sampai matang.
Nah, penyajiannya bukan dengan kaldu udang atau cuko, tapi dengan kuah santan kuning. Gurihnya santan yang kental ternyata juga serasi menjadi pasangan bakso ikan.
Celimpungan biasanya menjadi hidangan favorit saat hari raya lebaran.
Variasi olahan daging ikan yang dicampur tepung sagu juga merambah ke hidangan bernama laksan. Isian laksan ini dibentuk memanjang atau oval yang menyerupai potongan lontong.
Namun, tentu saja rasa ikan melekat kuat pada laksan. Hidangan ini disajikan dengan siraman kuah santan berbumbu yang warnanya lebih kecokelatan.
Terakhir bawang merah goreng ditabur untuk sebagai pamungkas yang menambah aroma wangi laksan.
Dari dapur rumah tangga hingga rumah makan, pindang ikan patin adalah makanan khas Palembang yang mudah ditemukan.
Rasa kuah yang segar dan pedas sangat cocok dipasangkan dengan ikan patin. Mulai dari kepala, ekor, hingga daging ikan patin bisa dipilih suka-suka sesuai selera.
Nasi panas tentu tak boleh absen ketika menikmati pindang ikan pati untuk makan siang yang mengenyangkan.
Sobat Yummy, tahukah kamu kalau burgo secara resmi sudah ditetapkan sebagai makanan khas Palembang? FYI, penetapan burgo sebagai warisan budaya tak benda dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2021 silam.
Burgo sendiri merupakan kudapan yang terbuat dari tepung berat yang dibentuk dadar, lalu digulung, dan dipotong-potong. Penyajian burgo disiram dengan kuah santan yang gurih dan dilengkapi telur rebus.
Baca Juga: 20 Makanan Khas Jambi dari Makanan Berat hingga Camilan Lezat
Kerupuk kemplang pada dasarnya menggunakan adonan pempek lenjer yang dibuat dari campuran ikan dan tepung sagu. Adonan yang telah dikukus lalu dipotong tebal-tebal dan dijemur secukupnya.
Berdasarkan cara memasaknya, ada dua versi kerupuk kemplang, yakni digoreng dan dipanggang. Kemplang goreng umumnya lebih renyah sementara kemplang panggang lebih beraroma.
Selain enak untuk dijadikan camilan, kerupuk kemplang biasa melengkapi makanan khas Palembang lain seperti laksan dan burgo. Kamu juga bisa mencocol kemplang ke sambal rujak yang biasanya dijual sepaket dalam kemasan kerupuk.
Ikan saluang adalah ikan berukuran kecil yang habitatnya di sungai. Ikan saluang yang digoreng garing bisa jadi lauk makan sederhana tapi penuh kenikmatan.
Rasa yang gurih dan tekstur yang krispi bisa bikin kalap kalau dicocol sambal cabai. Selain digemari warga di Palembang, ikan saluang juga kerap menjadi lauk di daerah Kalimantan.
Makanan khas Palembang ini tidak terbuat dari buah-buahan seperti rujak pada umumnya. Melainkan potongan tahu goreng, irisan kecil pempek, mi kuning, bihun, dan mentimun.
Saus penyatunya tidak lain adalah cuko yang asam dan pedas. Setelah diaduk rata, setiap suapan akan memberikan rasa yang menyegarkan dari perpaduan bahan-bahan beragam.
Olahan berbahan dasar ikan yang cukup unik ini menjadi makanan khas Palembang yang harus dicicipi.
Pentol ikan terbuat dagi campuran daging ikan dan tepung sagu yang dibentuk bulatan besar seperti pentol. Adonan pentol itu ditusukkan ke tusuk sate, bisa direbus atau digoreng dengan baluran telur. Sate pentol ikan bertekstur lembut dan rasa gurihnya dijamin bikin semua orang menyukainya.
Biasanya sate pentol ikan jadi lauk makan nasi kebuli atau muncul di hidangan prasmanan saat pesta pernikahan. Namun, kini kamu juga bisa memesannya di warung-warung makan khas Palembang.
Meski dinamai kue srikaya, tapi kudapan legit ini tidak terbuat dari buah srikaya, loh. Melainkan warna hijau yang berasal dari pewarna alami membuat makanan khas Palembang ini disebut mirip kulit srikaya.
Terbuat dari adonan telur dan santan, kue srikaya punya tekstur lembut yang meleleh begitu masuk mulut. Dengan campuran daun pandan yang diambil sarinya, aroma wangi sangat lekat dengan kue srikaya.
Kue yang dikukus ini sangat pas dinikmati sebagai hidangan penutup.
Makanan khas Palembang yang juga patut dilirik adalah dadar jiwo yang biasa menjadi takjil di bulan Ramadan.
Termasuk sebagai kudapan pengganjal perut, makanan ini dibuat dari adonan tepung yang dibentuk seperti kulit risol berwarna kuning terang. Lalu, kulit lentur itu diisi tumis pepaya muda kemudian digulung menjadi dadar.
Dadar jiwo bisa langsung disantap dengan taburan abon, irisan cabai, dan bawang merah. Atau juga bisa kamu siram dengan kuah pempek yang pedas-asam menyegarkan.
Ada satu lagi makanan khas Palembang yang dibuat dengan cara yang unik. Penampilan telok ukan ini bahkan sangat mencolok, karena terdapat potongan gabus yang menyumpal lubang telur di atas.
Telur bebek mentah akan dilubangi dan isinya dikeluarkan. Isian itu kemudian dicampur dengan santan dan bumbu sebelum akhirnya dimasukkan kembali ke cangkang.
Telok ikan dimasak dengan cara dikukus, dan menjadi ikon dari perayaan kemerdekaan Indonesia di bulan Agustus.
Terakhir, makanan khas Palembang ini merupakan martabak bercita rasa India yang diperkenalkan oleh kerutunan asli India bernama Haji Abdul Razak (HAR).
Kekhasan martabak asin ini adalah penggunaan telur itik yang melimpah dan disiram kuah kari kental yang menggugah. Rahasia kelezatan karinya adalah kentang yang ditumbuh halus jadi bisa memperkuat rasa gurih.
Penyuka pedas juga bisa menuang sambal irisan cabai yang menambah kesegaran.
Dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam, makanan khas Palembang didominasi olahan ikan. Mulai dari pempek, tekwan, laksan, hingga kerupuk kemplang semuanya mengandung rasa ikan yang sangat kuat.
Variasi masakan ikan itu tidak akan membosankan, sebab penyajiannya punya gaya kuliner unik yang menjadi karakteristik setiap hidangan.
Baca Juga: 15 Makanan Khas Kendari yang Legendaris, Pernah Mencoba?