Gunakan pewarna makanan alami, agar lebih aman bagi tubuh!
Makanan dengan warna yang mencolok memang terlihat lebih menarik dibandingkan dengan makanan yang warnanya monoton. Terlebih bagi anak-anak, makanan dengan warna-warni yang beragam, membuat mereka lebih semangat untuk membeli dan mengkonsumsinya.
Namun, makanan dengan warna-warna mencolok sering kali dibuat menggunakan bahan pewarna buatan. Untuk menjaga kesehatan dan keamanan saat mengkonsumsi makanan berwarna, alangkah baiknya jika kamu membuat makanan menggunakan bahan pewarna alami, daripada menggunakan pewarna sintetik.
Pewarna alami mudah diperoleh, mulai dari buah dan sayuran yang biasa kamu konsumsi. Dengan begitu, kesehatan kamu dan keluarga akan lebih terjamin jika menggunakan bahan-bahan alami sebagai pewarna makanan.
Berikut ini ada beberapa buah dan sayuran, yang bisa kamu gunakan untuk pewarna makanan. Apa saja, ya?
Buah naga merupakan buah yang mempunyai banyak manfaat bagi tubuh, karena kandungan gizinya yang berlimpah. Jika biasanya dikonsumsi langsung, buah naga juga bisa dimanfaatkan sebagai pewarna makanan alami.
Menurut studi dalam Scientific Repository IPB, kulit buah naga dapat dijadikan sebagai bahan pewarna makanan alami yang aman untuk dikonsumsi. Hal ini dikarenakan, pada buah naga kulit merah terdapat zat betasianin, dan pada buah naga kulit kuning terdapat zat antosianin. Kedua zat tersebut merupakan zat pewarna alami, yang boleh digunakan sebagai pewarna makanan.
Kamu bisa menggunakan pewarna alami dari buah naga ini untuk es krim, yoghurt, dan berbagai macam makanan lainnya.
Dalam Jurnal Agritech, ubi jalar ungu disebut mengandung zat pewarna alami antosianin berwarna merah, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai pewarna makanan alami. Warna yang dihasilkan dari ubi jalar ungu juga cukup menarik dan mencolok, dan pastinya lebih bagus dari pewarna sintetik. Bukan hanya warna merah, pigmen ubi jalar ungu juga bisa menghasilkan warna ungu seperti warna buahnya.
Selain bisa digunakan sebagai pewarna, ubi jalar ungu juga bisa menambah antioksidan pada makanan. Kamu bisa menggunakan pewarna ubi jalar ungu dalam pembuatan kue, permen, es krim, ataupun minuman kemasan.
Kunyit merupakan salah satu rempah yang biasa digunakan sebagai bahan untuk memasak. Kunyit juga dikenal sebagai bahan alami yang bermanfaat untuk membantu dalam proses penyembuhan beberapa penyakit, seperti gangguan pencernaan.
Kunyit juga mempunyai manfaat lain, yang bisa digunakan, yaitu sebagai pewarna makanan alami. Jika pada buah naga dan ubi ungu mengandung zat pewarna alami antosianin, kunyit mempunyai zat kurkuminoid yang bisa menghasilkan warna kuning alami untuk makanan.
Berbagai zat baik yang terkandung dalam kunyit, bisa berdampak baik untuk tubuh kamu. Menggunakan kunyit sebagai pewarna makanan, menjadi langkah yang tepat.
Wangi khas dari daun pandan, membuat siapa pun yang menghirupnya akan merasa lapar, dan ingin memakannya. Ya, wangi dari daun pandan ini memang sangat enak dihirup, sehingga sering kali digunakan sebagai penyedap aroma pada masakan, agar lebih harum dan dapat menggugah selera makan.
Sudah tidak aneh jika daun pandan juga digunakan sebagai bahan pewarna alami untuk makanan, seperti kue bolu kukus, dan berbagai jenis kue lainnya. Warna hijaunya dihasilkan dari kandungan klorofil yang dimiliki daun pandan. Dengan menggunakan daun pandan sebagai pewarna, makanan yang kamu buat juga akan mengeluarkan wangi khas pandan.
Baca Juga: 10 Cara Memilih Sayuran yang Baik dan Segar, Terapkan Yuk!
Bagi kamu pecinta warna biru, kamu wajib tahu kalau blueberry bisa digunakan sebagai bahan pewarna alami, lho! Blueberry dapat memberikan warna biru alami, untuk setiap makanan yang kamu campurkan dengan buah tersebut. Blueberry juga memiliki zat antosianin yang berfungsi sebagai pewarna alami, dengan pigmen warna biru, merah, dan ungu.
Kamu bisa menggunakan pewarna alami dari blueberry untuk berbagai hidangan dessert, seperti pancake, kue, es krim, minuman berasa, dan juga puding.
Siapa yang menduga, kalau bayam merah yang merupakan sayuran juga bisa digunakan sebagai pewarna makanan alami? Dalam All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety, dikatakan bahwa bayam merah mengandung zat antosianin, yang membuat bayam merah bisa digunakan sebagai pewarna makanan. Warna merah dari bayam memperjelas bahwa di dalamnya terdapat pigmen, yang bisa digunakan sebagai pewarna makanan.
Pewarna makanan alami selanjutnya adalah kakao atau biji buah cokelat, yang bisa memberikan warna cokelat jika dicampurkan dengan makanan. Mungkin kamu juga sudah terbiasa menggunakan bubuk kakao untuk membuat kue bolu, agar warnanya berubah menjadi cokelat, serta rasanya pun menjadi khas. Kakao juga mengandung zat antosianin, sehingga bisa memberikan warna alami pada makanan.
Jadi, kakao bisa memberikan dua manfaat sekaligus, sebagai penambah warna dan juga penambah rasa pada makanan, yang membuatnya jadi terasa lebih lezat.
Sayuran yang dipercaya bisa membantu menjaga kesehatan mata ini, juga kerap digunakan sebagai pewarna makanan. Karotenoid yang terkandung di dalam wortel, dapat memberikan warna oranye yang menarik. Karena itulah, wortel bisa menjadi pengganti dari pewarna makanan sintetik berwarna oranye, serta lebih aman bagi tubuh kamu.
Bunga telang dikenal karena bentuk bunganya yang kecil, dan warnanya yang tak kalah cantik dari bunga lain. Bunga telang bukan cuma memiliki keindahan untuk dipandang, namun juga mempunyai fungsi sebagai pewarna alami. Seperti pada studi yang dilakukan dalam Jurnal Teknologi Industri Pertanian, menyatakan bahwa bunga telang memiliki zat antosianin yang bisa digunakan sebagai pewarna, pada minuman bersoda.
Selain bisa dinikmati secara langsung, dan bisa berguna sebagai obat dari beberapa penyakit, buah bit juga bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami untuk makanan, karena mengandung zat betalain. Biasanya, pewarna makanan alami dari buah bit, digunakan dalam pembuatan kue.
Ada beragam buah dan sayuran yang bisa kamu gunakan sebagai alternatif pewarna untuk makanan. Selain warnanya yang bagus, kandungan dari pewarna alami juga tentunya lebih aman bagi tubuh kamu.
Jadi bagaimana, Sobat Yummy? Kamu masih mau menggunakan pewarna bahan sintetik, atau mau mulai menggantinya dengan pewarna makanan alami?
Baca Juga: 15 Buah dan Sayur untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi yang Aman Dimakan